TEMPO.CO, Jakarta - Keinginan Cina menguasai Laut Cina Selatan telah dicanangkan sejak jauh-jauh hari. Pengamat pertahanan, Connie Rahakundini Bakrie, mengatakan tidak ada yang perlu dikhawatirkan dengan ambisi Cina tersebut.
"Tidak usah harus ada yang dikhawatirkan. Yang harus kita lihat, betapa konsistennya Cina memperkuat kekuatannya, baik ekonomi maupun militer," ucap Connie dalam diskusi bertema “Kita dan Sengketa Laut Cina Selatan”, Sabtu, 30 Juli 2016, di Restoran Gado-gado Boplo, Menteng, Jakarta.
Connie berujar, sejak 1970-an, Cina sudah berambisi membangun kekuatan Blue Water Navy. Ambisi itu harus sudah selesai pada 2010. Blue Water Navy adalah semua wilayah perairan Cina harus dikuasai dan diamankan.
Kelanjutan dari ambisi itu adalah keinginan Cina membangun Green Water Navy pada 2010-2030. "Kalau kita bentangkan peta, Green Water Navy itu sudah sampai Pulau Jawa," ujar Connie. Tak berhenti sampai di situ, pada 2050, Cina berambisi menyelesaikan Blue Water Navy yang menguasai dua samudra, yaitu Hindia dan Pasifik.
Menurut Connie, ambisi Cina dalam menguasai Laut Cina Selatan adalah hal wajar. Apalagi ini dilakukan Cina untuk mengamankan perdagangan. "Untuk mengamankan perdagangan, Cina harus memiliki kekuatan militer yang hebat, termasuk di Laut Cina Selatan."
AMIRULLAH