TEMPO.CO, Jakarta - Cina berambisi menguasai Laut Cina Selatan meski berbenturan dengan kepentingan negara-negara di kawasan. Mantan Kepala Staf TNI Angkatan laut Laksamana (Purn) Ahmad Sucipto mengatakan ada tiga hal yang melatari ambisi Cina menguasai Laut Cina Selatan.
"Ada tiga alasan Laut Cina selatan menjadi kepentingan Cina," kata Sucipto dalam diskusi bertema Kita dan Sengketa Laut Cina Selatan, Sabtu, 30 Juli 2016, di Restoran Gado-gado Boplo, Menteng, Jakarta.
Alasan pertama adalah kekayaan alam yang tersimpan di Laut Cina Selatan berupa minyak dan gas. Berdasarkan penilaian resmi, kata Sucipto, nilai kekayaan tersebut hampir menyamai proyeksi kekayaan minyak dan gas salah satu negara Teluk, Kuwait.
Alasan trafik kapal yang tinggi di perairan itu juga menjadi salah satu pendorong ambisi Cina. Laut Cina Selatan adalah salah satu jalur laut terpadat di dunia. "Nilainya luar biasa, baik dari segi ekonomi maupun militer," kata Sucipto.
Cina, yang kini tumbuh menjadi sebuah negara besar, ingin unjuk gigi. Makin kuat dan kaya suatu negara, kata Sucipto, ia harus memproyeksikan dirinya ke luar. Sewaktu Cina masih menjadi Negara Tirai Bambu, Cina tidak punya kemampuan untuk memproyeksi kekuatannya ke depan.
"Sekarang dia punya kekuatan ekonomi dan militer. Itu menjadi keniscayaan bagi Cina," kata Sucipto.
Tiga alasan itulah yang membuat Cina mencari-cari alasan untuk mengklaim kepemilikannya atas Laut Cina Selatan. Semua dilakukan Cina untuk melegalisasi keinginannya dengan memproyeksikan kekuatannya. "Sekarang tinggal bagaimana dunia internasional menghadapi skenario Cina," kata Sucipto.
AMIRULLAH