TEMPO.CO, Paris - Pihak berwenang Prancis berhasil mengidentifikasi pelaku kedua yang terlibat dalam pembunuhan seorang pastor di sebuah gereja Normandia pada Selasa, 26 Juli 2016.
Seorang sumber dari Kejaksaan Agung Prancis yang dekat dengan penyelidikan mengatakan bahwa pelaku kedua tersebut berusia 19 tahun dan bernama Abdel Malik Petitjean. "Setelah tes DNA, terungkap bahwa teroris telah diidentifikasi sebagai Abdel Malik Nabil Petitjean," kata sumber tersebut seperti yang dilansir BBC pada Kamis, 28 Juli 2016.
Sebelumnya, pihak berwenang telah terlebih dulu mengidentifikasi penyerang lainnya, Adel Kermiche, 18 tahun. Kedua remaja tersebut ditembak mati oleh polisi di luar gereja di Saint-Etienne-du-Rouvray setelah membunuh pastor Jacques Hamel, 86 tahun.
Teroris berusia muda tersebut merekam semua aksi kejinya, termasuk saat berkhotbah di atas altar gereja menggunakan bahasa Arab.
Petitjean dilaporkan berasal dari sebuah kota di Prancis timur. Dia telah masuk ke daftar pengawasan sebagai potensi ancaman keamanan sejak Juni, setelah mencoba memasuki Suriah dari Turki.
Jenazahnya lebih sulit diidentifikasi daripada Kermiche karena tubuhnya sudah rusak dalam penembakan. Tapi petugas menemukan kartu identitas miliknya di rumah Kermiche dan terkonfirmasi identitasnya setelah dibandingkan dengan DNA ibunya.
Kedua remaja ini telah bersumpah setia kepada kelompok teroris Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
BBC | YON DEMA