TEMPO.CO, Munich - Remaja pria yang menembaki pengunjung restoran McDonald’s, yang berlokasi di seberang pusat belanja Olympia Einkaufzetru, Munich, Jerman, diduga kuat lebih dulu mengumpan pengunjung dengan menulis status mengenai makan gratis di restoran McDonald’s di akun Facebook-nya.
Ini temuan terbaru yang diungkap polisi Munich kepada jurnalis, seperti dikutip dari Mirror, Sabtu, 23 Juli 2016. Kuat dugaan polisi, pesan yang diunggah penembak di akun Facebook-nya itu telah menarik perhatian pengunjung untuk datang ke restoran McDonald’s pada Jumat, 22 Juli 2016, sore.
Sonboly menyamarkan dirinya sebagai seorang gadis remaja bernama Selina Akim, yang menawarkan layanan makanan gratis di Facebook. Pesan unggahan Sonboly di Facebook, diunggah hanya beberapa jam sebelum penembakan brutal terjadi.
Meski begitu, menurut Kepala Kepolisian Kota Munich Hubertus Andrae, pihaknya masih menyelidiki kejahatan ini. Motif penembakan juga belum diketahui pasti. Tawaran makan gratis di McDonald’s juga merupakan informasi bohong.
Peristiwa ini berawal di restoran McDonald’s sekitar pukul 5.50 sore waktu setempat. Saat itu, pria usia 18 tahun keturunan Iran-Jerman membabi-buta menembaki orang-orang yang berada di jalan menuju restoran dan orang-orang yang melintas di depan restoran itu.
Pria yang diperkirakan sudah 2 tahun tinggal di Jerman tersebut kemudian menyeberang jalan masuk ke area Mal Olympia Einkaufzetrum dan kembali menembaki orang-orang di sekitarnya.
Ia kemudian berusaha melarikan diri, tapi ditembak seorang petugas. Jasadnya ditemukan beberapa jam kemudian di satu sisi area mal. Ia diyakini bunuh diri.
Sedikitnya 10 orang tewas, termasuk pelaku penembakan, dan 16 orang terluka.
Seorang ibu mengungkapkan, anaknya sempat bertemu dengan pelaku di toilet McDonald’s sedang mengisi peluru ke pistolnya. Ibu ini menyaksikan pelaku mengarahkan senjatanya langsung ke anak-anak yang sedang duduk dan makan.
Pelaku, kata perempuan tersebut, kemudian berujar “Allahu Akbar”. "Saya tahu ini karena saya muslim. Saya mendengarnya dan saya hanya menangis."
MIRROR | TELEGRAPH| YOHANES PASKALIS|MARIA RITA