TEMPO.CO, Jakarta - Dua perampok menyabet koper berisi mata uang asing senilai Rp 5,9 miliar dari tangan seorang pegawai perusahaan penukaran uang (money change), Norman Ali, di Jalan Cideng Timur, Gambir, Jakarta Pusat.
Uang tersebut dicuri dari tangan Norman pada pukul 23.30 WIB saat akan dibawa dari Bandar Udara Soekarno-Hatta ke kantornya, Jumat, 22 Juli 2016.
"Uang yang diambil berada dalam sebuah koper cokelat bermerek Camel. Di dalamnya berisi uang 1,7 juta ringgit yang setara dengan Rp 5,5 miliar dan 200 ribu yuan yang setara dengan Rp 400 juta," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Awi Setiyono, Sabtu, 23 Juli 2016.
Pada awalnya, Norman berangkat dari bandara sekitar pukul 22.30 menuju kantor Money Changer Smart Deal di kawasan Gambir. Ia menggunakan taksi yang disopiri Ma'mun. Dibantu temannya, Ramlan Sirait, ia memasukkan dua koper ke bagasi mobil.
Sesampai di lokasi, Ma'mun, yang sedang membuka bagasi mobil, langsung dihampiri dua orang yang mengendarai sepeda motor matic hitam. Salah satu pelaku langsung turun dan menodongkan senjata api ke arah Ma'mun seraya berkata, "Mundur."
Pelaku pun langsung membawa salah satu koper dan menyimpannya di bagian depan sepeda motor. Ia dan pelaku lain yang berboncengan langsung melesat meninggalkan lokasi ke arah Tanah Sereal, Jakarta Barat.
Awi mengatakan ciri-ciri pelaku yang membawa senjata api itu bertinggi sekitar 160 sentimeter dan berbadan kekar. Saat kejadian, ia mengenakan celana panjang dan helm tanpa kaca depan. Pihak kepolisian menaksir umur pelaku sekitar 40 tahun. Sedangkan pelaku yang mengendarai sepeda motor digambarkan sebagai orang yang kurus.
Saat ini saksi-saksi masih diperiksa terkait dengan kasus ini, termasuk sopir, korban, dan yang menyaksikan kejadian. "Kasus ini ditangani Satuan Reskrim Jakarta Pusat," tuturnya.
EGI ADYATAMA