TEMPO.CO, Kuala Lumpur - Malaysia, Cina, dan Australia pada Jumat 22 Juli 2016 memutuskan menangguhkan pencarian pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang dua tahun lalu. Penangguhan pencarian tersebut dilakukan setelah wilayah pencarian telah seluruhnya dijelajahi.
Pada pertemuan di Putrajaya, Menteri Transportasi dari ketiga negara sepakat untuk menyelesaikan target seluruh area pencarian saat ini 120.000 km persegi di Samudera Hindia selatan dari Australia Barat.
"Dengan tidak adanya bukti baru, Malaysia, Australia dan Cina secara kolektif memutuskan untuk menangguhkan pencarian setelah selesai menjelajahi area pencarian 120.000 kilometer persegi, " kata Menteri Transportasi Malaysia, Liow Tiong Lai, seperti yang dilansir Time.
Para menteri mengatakan penangguhan tidak berarti mengakhiri misi pencarian yang menjadi salah satu misteri penerbangan terbesar di dunia.
Liow juga mengatakan pencarian saat ini sedang terhambat oleh cuaca buruk dan peralatan yang rusak. Tapi proses pencarian masih akan dilanjutkan hingga berakhir pada Oktober atau Desember. Hingga saat ini tim pencari telah menjelajahi wilayah pencarian seluas 110.000 kilometer persegi, atau masih tersisa 10.000 kilometer persegi lagi.
Dia berbicara pada konferensi pers bersama Menteri Transportasi Cina Yang Chuantang dan Menteri Infrastruktur dan Transportasi Australia Darren Chester di Kuala Lumpur. Dalam pernyataan mereka, para menteri mengakui bahwa kemungkinan menemukan pesawat tersebut memudar.
Pernyataan itu mengatakan menteri telah sepakat bahwa jika pesawat tidak ditemukan di daerah pencarian saat ini, dan tidak adanya bukti kredibel yang baru pada lokasi, pencarian "tidak akan berakhir, tapi ditangguhkan".
MH370 menghilang selama penerbangan dari ibu kota Malaysia ke Beijing pada 8 Maret 2014 dengan 239 orang terdapat di dalamnya.
Hampir US$ 135 juta atau setara Rp 1,7 triliun telah dihabiskan selama misi pencarian yang telah berjalan selama dua tahun. Menjadikannya sebagai proses pencarian paling mahal dalam sejarah penerbangan.
Boeing 777 tersebut diyakini telah berbalik dan jatuh ke Samudera Hindia sebelah barat dari Australia, di mana proses pencarian berlangsung.
TIME | CHANNEL NEWS ASIA | BERNAMA |YON DEMA