TEMPO.CO, Singapura - Gara-gara sang ayah asik bermain gawai sambil memberi susu, seorang bayi diduga tewas karena tersedak. Berdasarkan hasil penyidikan polisi baru-baru ini menyebutkan bayi berusia 3 bulan yang meninggal dunia pada Oktober lalu di Singapura itu kemungkinan terkait dengan kelalaian orang tuanya.
Reyhana Qailah Mohamad Shiddiq tidak responsif saat ayahnya, Mohamed Shiddiq Sazali, 27 tahun, memberinya susu dengan satu tangan, sementara tangan lain memainkan telepon seluler.
"Meskipun penyebab kematian tidak dapat dipastikan—sesak napas atau lemas tanpa cedera yang dapat dilihat atau parut permanen, tersedak susu juga bisa menjadi penyebab kematian," kata penyidik kepolisian, Tony Won, seperti dilansir Asia Correspondent pada Rabu, 13 Juli 2016.
Seorang ahli patologi forensik menemukan tiga dari tulang rusuk Reyhana patah satu-dua minggu sebelum kematiannya. Won berujar, penyebab patah tulang rusuk Reyhana belum jelas.
Bayi tersebut sejak dilahirkan pada 28 Juni 2015 sering masuk-keluar rumah sakit untuk berbagai keluhan berbeda. Pada 9 Agustus, anak itu dibawa ke rumah sakit karena ada darah dalam muntahnya. Reyhana keluar rumah sakit setelah menjalani perawatan selama delapan jam karena ibunya, Nurraishah Mahzan, 31 tahun, ingin membawanya pulang, Tindakan itu ternyata melanggar nasihat dokter.
Pada 26 Agustus, Nurraishah menemukan bayinya menangis tanpa henti. Di Rumah Sakit Wanita dan Anak-anak KK, dia diberi tahu bahwa tempurung kepala anaknya pecah. Reyhana akhirnya diizinkan pulang dari rumah sakit pada 9 September. Pada 12 Oktober, Nurraishah meninggalkan rumah pada sekitar 10.20 untuk tes pengawasan obat setelah anaknya diberi makan.
Dia menyuruh suaminya menjaga bayi itu dan memberi susu formula. Shiddiq lantas memberi anak itu susu sambil duduk bersila. Tapi Reyhana enggan minum susu dan menangis sekitar dua menit sebelum menjadi tidak responsif. Shiddiq kemudian mencoba menyadarkannya dengan menepuk punggungnya, tapi tidak direspons.
Setelah dibawa ke rumah sakit, anak tersebut kemudian dinyatakan meninggal. Pasca-kematiannya, penyidik kepolisian melakukan tes kebohongan terhadap Nurraishah dan Shiddiq. Shiddiq gagal dalam tes itu dan mengaku menjatuhkan anaknya pada 26 Agustus, selain mengaku asyik bermain ponsel selama menjaga bayinya.
ASIA ONE | STRAITS TIMES | YON DEMA
BACA JUGA
Buntut Serangan di Nice, Trump Tunda Umumkan Cawapresnya
Facebook Aktifkan Safety Check Menyusul Tragedi Nice