Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Amnesty Ungkap Ratusan Warga Mesir Disiksa dan Hilang

image-gnews
Presiden Mesir, Abdel Fattah al-Sisi berfoto bersama dengan sejumlah wisatawan saat berada di bandara Laut Merah di kota Sharm al-Sheikh, Mesir, 11 November 2015. REUTERS/The Egyptian Presidency/Handout via Reuters
Presiden Mesir, Abdel Fattah al-Sisi berfoto bersama dengan sejumlah wisatawan saat berada di bandara Laut Merah di kota Sharm al-Sheikh, Mesir, 11 November 2015. REUTERS/The Egyptian Presidency/Handout via Reuters
Iklan

TEMPO.CO, London – Sebuah laporan terbaru dari Lembaga HAM, Amnesty International mengungkap tindakan penghilangan paksa dan penyiksaan oleh Pemerintah Mesir terhadap ratusan warganya. Pelajar hingga aktivis pun ikut menjadi korban dalam tindakan kekerasan ini.

“Taktik penghilangan paksa merupakan instrumen utama dari Pemerintah Mesir. Siapapun akan berada dalam bahaya, jika berbicara lantang,” ujar Philip Luther, Direktur Amnesty International untuk wilayah Timur Tengah dan Afrika Utara.

Laporan yang dirilis di London, pada hari Rabu, 13 Juni 2016, mengatakan rata-rata tiga hingga empat orang menghilang setiap hari di Mesir. Tindakan tersebut merupakan bagian dari kebijakan pelarangan perbedaan pendapat yang diterapkan Pemerintah Mesir sejak awal tahun 2015.

Pelajar, aktivis politik dan para pendemo, ikut menjadi korban tindakan kekerasan ini. Bahkan seorang anak berusia 14 tahun, berulang kali dicabuli dengan sebuah tongkat kayu agar mengakui kesalahannya. Sementara sebagian lain ada yang dipukul, ditelanjangi, bahkan disetrum.

Komnas HAM Mesir,  pada 3 Juli 2016  juga telah menerbitkan laporan serupa. Organisasi resmi pemerintah Mesir ini merilis data bahwa ada 266 kasus penghilangan paksa terhadap rakyat Mesir selama Maret hingga April 2015. Laporan tersebut menyebutkan bahwa Kementerian Dalam Negeri adalah pihak yang bertanggungjawab atas kejadian ini.

Meskipun Pemerintah Mesir telah menyangkal adanya praktik-praktik penyiksaan tersebut, namun tidak ada pernyataan lebih lanjut. Media Al Jazeera yang mencoba meminta klarifikasi, belum mendapatkan respons apa-apa .

Beberapa warga Mesir angkat bicara kepada media terkait hal ini. Wael Abbas, seorang warga Mesir mengatakan kepada Al Jazeera, bahwa organisasi-organisasi HAM  di negaranya saat ini menjadi target dari pemerintah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Pemerintah telah membekukan aset beberapa organisasi di Mesir, bahkan telah melarang para aktivis-aktivis ini untuk melakukan perjalanan. Akun rekening bank milik mereka pun juga ikut dibekukan,” ujar Abbas.

“Polisi memberhentikan orang-orang secara paksa di tengah jalan, lalu meminta telepon genggam orang-orang tersebut. Polisi mengecek akun Facebook milik mereka dan jika menemukan ada unsur-unsur anti-rezim di dalamnya, maka mereka akan ditahan,” tambah Abbas.

Selain itu, Amnesty International juga mengkritisi pemerintah negara-negara Eropa dan Amerika Serikat yang mengabaikan hal ini. “Negara-negara Eropa dan Amerika terus menyuplai peralatan untuk kepolisian Mesir, namun mereka mengabaikan kondisi HAM di Mesir yang semakin memburuk.”

Laporan atas tindakan keras yang dilakukan oleh Pemerintah Mesir semakin meningkat sejak Presiden Mesir Abdel Fattah El-Sisi berkuasa. Mantan Panglima tentara Mesir itu  menjadi pemimpin Mesir setelah menggulingkan Presiden Mesir sebelumnya, Mohamed Morsi pada Juli 2013.

ALJAZEERA | FAJAR PEBRIANTO | MR

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Aktivis Palestina Meninggal karena Kanker, 38 Tahun Mendekam di Penjara Israel

11 hari lalu

Walid Daqqah. Foto: X
Aktivis Palestina Meninggal karena Kanker, 38 Tahun Mendekam di Penjara Israel

Walid Daqqah, seorang novelis dan aktivis Palestina yang menghabiskan 38 tahun di penjara Israel, meninggal pada Minggu karena kanker


Amnesty International Minta Pembentukan TGPF Usut Penyiksaan Warga Sipil oleh TNI di Papua

26 hari lalu

Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia, Usman Hamid bersama Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Trisakti saat pembacaan 'Maklumat Trisakti Lawan Tirani' di Tugu Reformasi 12 Mei, Jakarta, Jumat, 9 Febuari 2024. Para civitas academica yang terdiri dari guru besar, pengajar, mahasiswa, karyawan dan alumni Universitas Trisakti yang memegang teguh nilai-nilai etik kebangsaan, demokrasi, dan hak asasi manusia, kekhawatiran atas matinya Reformasi dan lahirnya tirani sepakat mengeluarkan maklumat. TEMPO/Joseph.
Amnesty International Minta Pembentukan TGPF Usut Penyiksaan Warga Sipil oleh TNI di Papua

Amnesty International menilai penyiksaan kejam oleh prajurit TNI terhadap warga sipil di Papua merusak naluri keadilan dan mengandung rasisme.


Respons Amnesty Internasional, Imparsial, Komnas HAM soal Anggota TNI Aniaya Warga Papua

27 hari lalu

Ilustrasi penganiayaan. siascarr.com
Respons Amnesty Internasional, Imparsial, Komnas HAM soal Anggota TNI Aniaya Warga Papua

Warga Papua yang diduga anggota TPNPB-OPM itu bernama Definus Kogoya. Kejadian penganiayaan dilakukan di wilayah Kabupaten Puncak.


Sengkarut 'Penggusuran' Warga di IKN, Ini Kata NGO dan OIKN

29 hari lalu

Foto udara pemukiman warga adat Suku Balik yang berdekatan dengan proyek pembangunan IKN di Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, 6 Maret 2023. REUTERS/Willy Kurniawan
Sengkarut 'Penggusuran' Warga di IKN, Ini Kata NGO dan OIKN

Surat yang minta Warga Pemaluan di kawasan IKN membongkar rumah mereka menjadi sorotan. OIKN berjanji bedah rumah warga yang tak sesuai master plan.


Amnesty International Soroti Respons Delegasi Indonesia Kerdilkan Fakta dan Kondisi HAM di Sidang PBB

31 hari lalu

Aktivis Amnesty International Indonesia membawa petisi tentang penghormatan dan perlindungan HAM di Media Center KPU, Jakarta, Rabu, 6 Desember 2023. Amnesty International mengusulkan tiga topik penting kasus hak asasi manusia (HAM) kepada Komisi Pemilihan Umum dan mendesak untuk dibawa dalam debat capres dan cawapres. TEMPO/M Taufan Rengganis
Amnesty International Soroti Respons Delegasi Indonesia Kerdilkan Fakta dan Kondisi HAM di Sidang PBB

Amnesty International Indonesia mencatat, dari Januari 2018-Mei 2023, tercatat sekitar 65 kasus pembunuhan di luar hukum dengan 106 korban.


Amnesty International Desak Otorita IKN Stop Mengancam Hak atas Tempat Tinggal Warga Sepaku

35 hari lalu

Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia, Usman Hamid bersama Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Trisakti saat pembacaan 'Maklumat Trisakti Lawan Tirani' di Tugu Reformasi 12 Mei, Jakarta, Jumat, 9 Febuari 2024. Para civitas academica yang terdiri dari guru besar, pengajar, mahasiswa, karyawan dan alumni Universitas Trisakti yang memegang teguh nilai-nilai etik kebangsaan, demokrasi, dan hak asasi manusia, kekhawatiran atas matinya Reformasi dan lahirnya tirani sepakat mengeluarkan maklumat. TEMPO/Joseph.
Amnesty International Desak Otorita IKN Stop Mengancam Hak atas Tempat Tinggal Warga Sepaku

Amnesty International Indonesia mendesak pemerintah dan Otorita IKN menghentikan ancaman terhadap hak atas tempat tinggal warga Sepaku.


Amnesty International Catat 16 Kasus Intimidasi Sepanjang Pemilu 2024

56 hari lalu

Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia, Usman Hamid bersama Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Trisakti saat pembacaan 'Maklumat Trisakti Lawan Tirani' di Tugu Reformasi 12 Mei, Jakarta, Jumat, 9 Febuari 2024. Para civitas academica yang terdiri dari guru besar, pengajar, mahasiswa, karyawan dan alumni Universitas Trisakti yang memegang teguh nilai-nilai etik kebangsaan, demokrasi, dan hak asasi manusia, kekhawatiran atas matinya Reformasi dan lahirnya tirani sepakat mengeluarkan maklumat. TEMPO/Joseph.
Amnesty International Catat 16 Kasus Intimidasi Sepanjang Pemilu 2024

Sejak masa kampanye Pemilu 2024 hingga sehari jelang 14 Februari, paling tidak ada 16 kasus intimidasi yang menyasar setidaknya 34 korban.


Pengadilan Perintahkan Belanda Hentikan Pengiriman Suku Cadang F-35 ke Israel

12 Februari 2024

Jet tempur canggih F-35B Lightning II jatuh di suatu tempat dekat Pangkalan Gabungan Charleston, Carolina Selatan, pada Minggu sore. Pilotnya berhasil melontarkan diri dengan selamat dan dalam kondisi stabil. Ritzau Scanpix/Bo Amstrup via REUTERS
Pengadilan Perintahkan Belanda Hentikan Pengiriman Suku Cadang F-35 ke Israel

Pengadilan Belanda mencatat adanya risiko suku cadang tersebut digunakan Israel dalam 'pelanggaran serius terhadap hukum kemanusiaan internasional'


Iran Eksekusi Mati Demonstran Mahsa Amini, Dituduh Tabrak Polisi Hingga Tewas

23 Januari 2024

Mohammad Ghobadlou, 23. FOTO/Islamic Republic News Agency
Iran Eksekusi Mati Demonstran Mahsa Amini, Dituduh Tabrak Polisi Hingga Tewas

Iran mengeksekusi mati Mohammad Ghobadlou, 23 tahun, seorang demonstran protes Mahsa Amini atas tuduhan pembunuhan polisi


Amnesty International: India Kembali Mata-matai Jurnalis dengan Pegasus

28 Desember 2023

Spyware pegasus. Amnesty.org
Amnesty International: India Kembali Mata-matai Jurnalis dengan Pegasus

Pemerintah India baru-baru ini menargetkan jurnalis terkenal dengan spyware Pegasus, kata Amnesty International dan The Washington Post