TEMPO.CO, Milan - Kereta api lokal di Milan, Italia, mengalami kecelakaan dan mengakibatkan sedikitnya 22 penumpang meninggal pada Selasa waktu setempat, 12 Juli 2016. "Untuk sementara, jumlah korban luka-luka jumlahnya 43 orang," kata kepala kepolisian setempat, Komandan Giancarlo Conticchio, seperti dikutip dari I, Rabu dinihari, 13 Juli 2016.
Conticchio mengatakan dua kereta lokal di dekat Kota Andria, Milan, bertabrakan. Menurut kantor berita ANSA dan Sky TG24, dua kereta itu milik perusahaan Ferrotramviaria SpA. Ferrotramviaria adalah perusahaan kereta swasta yang menghubungkan ibu kota Puglia dengan bandara dan kota-kota di sebelah utara.
Namun Conticchio belum memastikan penyebab terjadinya kecelakaan tersebut. Menurut dia, satu dari dua kereta pasti melakukan kesalahan. "Pasti satu dari dua kereta itu seharusnya tidak ada di jalur," katanya. "Dan pasti ada kesalahan. Kami perlu menemukan penyebab kesalahan."
Saat ini aparat kepolisian dan petugas gabungan dari regu penyelamat masih mengevakuasi korban dari puing-puing reruntuhan kereta. Tidak menutup kemungkinan jumlah korban akan terus bertambah. Petugas penyelamat juga sedang mengevakuasi anak-anak dari puing kereta tersebut.
Wali Kota Corato Massimo Mazzili, saat tiba di lokasi kecelakaan, mengatakan peristiwa tersebut sangat mengerikan. Dia mengerahkan kekuatan untuk mengevakuasi penumpang yang selamat. Dia juga sempat mengunggah foto dua kereta yang hancur akibat tabrakan itu.
"Ini seperti bencana, seakan pesawat jatuh," ucap Mazzili. "Petugas penyelamat dan relawan sedang berada di tempat kejadian, tapi sayangnya ada korban." Petugas pemadam kebakaran di Italia selatan juga mengatakan kereta itu bertabrakan di jalur single track.
Perdana Menteri Italia Matteo Renzi mengatakan kecelakaan kereta tersebut adalah duka bagi warga Italia. Dia berjanji mengungkap penyebab kecelakaan. Dia angkat bicara sesaat setelah kereta bertabrakan pada Selasa pagi waktu setempat.
US NEWS | AVIT HIDAYAT
BACA JUGA
Bejat, Ini Korban Lain Pria Cabul Penghina Jokowi
Penghina Presiden Ungkap Alasan Cabuli Anak Kecil