TEMPO.CO, Selangor - Inspektur Jenderal Polisi Malaysia Khalid Abu Bakar menyatakan, ledakan di sebuah klub malam di Puchong, Selangor, pada 28 Juni 2016, dilakukan jaringan Negara Islam (IS atau ISIS).
“Penyelidikan kami menemukan bahwa hal tersebut benar. IS terlibat dalam insiden yang terjadi di kafe Movida malam itu,” ujar Khalid dalam konferensi pers, Senin, 4 Juli 2016, seperti dikutip Channelnewsasia.com.
Khalid mengungkapkan 15 orang yang terindikasi terlibat dalam pengeboman telah ditangkap, dua di antaranya merupakan petugas kepolisian. Dua orang yang diduga melempar granat di kafe itu pun ditangkap. Aksi yang mereka lakukan berasal dari arahan grup teror di Suriah.
“Kami menemukan dua instruksi yang diterima berasal dari seorang warga Malaysia di Suriah, Muhamad Wanndy Mohamad Jedi. Jedi mengarahkan mereka untuk melakukan serangan di Malaysia melawan pemimpin senior di pemerintahan dan kepolisian Malaysia serta hakim, dikarenakan tiga kelompok ini merupakan orang-orang yang mencoba membekukan aktivitas militan,” ucap Khalid.
Adapun dua tersangka lain yang masih menjadi buron Polisi Kerajaan Malaysia, yakni Md Saifuddin Muji dan Jasanizam Rosni.
CHANNEL NEWS ASIA | LANI DIANA | MR