TEMPO.CO, Istanbul - Warga Amerika Serikat di Turki menerima peringatan untuk berhati-hati atas meningkatnya serangan teroris di Turki. Peringatan dari Kementerian Luar Negeri AS dikeluarkan 24 jam sebelum terjadinya serangan mematikan di bandara Ataturk, Istanbul, Selasa malam, 28 Juni 2016.
"Wisatawan asing dan AS telah menjadi target organisasi teroris internasional dan teroris setempat," bunyi pernyataan tertulis Kementerian Luar Negeri AS pada hari Senin, 27 Juni 2016, yang ditayangkan di Mirror beberapa saat setelah serangan teror mengguncang bandara Ataturk.
Dari Washington, AS mengecam peledakan dan serangan bersenjata yang keji di bandara Ataturk. AS menyatakan dukungannya untuk Turki dalam memberangus terorisme.
"Kami tetap teguh dalam memberikan dukungan kami kepada Turki, partner dan sekutu kami di NATO, bersama-sama seluruh teman kami dan sekutu kami di dunia. Kita lanjutkan untuk melawan ancaman terorisme," kata juru bicara Gedung Putih, Josh Earnest, seperti dikutip dari Channel News Asia, Rabu, 29 Juni 2016.
Hingga pagi ini, jumlah korban tewas sudah mendekati 50 orang dan sedikitnya 60 orang terluka. Belum ada pernyataan siapa pelaku serangan di bandara Ataturk ini.
MIRROR | CHANNEL NEWS ASIA | MARIA RITA