TEMPO.CO, Michigan - Seorang jaksa di Amerika Serikat berencana menjadikan seekor burung beo peliharaan untuk menjadi saksi dalam persidangan pembunuhan tuannya.
Jaksa Robert Springstead di Newaygo Sand Lake, Michigan, mengatakan bahwa ia berencana menjadikan seekor burung beo abu-abu Afrika bernama Bud, sebagai saksi kematian Martin Duram, yang ditembak hingga tewas pada Mei 2015 lalu.
Rencana Springstead muncul setelah keluarga korban Martin Duram mendengar Bud sering mengeluarkan kalimat: "Jangan tembak bajingan."
"Dia menggunakan suara Marty. Beberapa kali seminggu, Bud selalu mengulang kata-kata ini," kata Christina Keller, mantan istri Martin Duram, yang kini merawat Bud.
Springstead mengatakan kini kantornya sedang berusaha mempelajari kata-kata Bud sehingga bisa diterima di pengadilan.
"Ini adalah hal baru yang menarik dan itu menjadi kesempatan besar bagi saya untuk belajar tentang burung beo Afrika," katanya, seperti yang dilansir NBC News pada 28 Juni 2016.
Martin Duram, 45 tahun, ditemukan tewas dengan beberapa luka tembakan di rumahnya di Sand Lake, Michigan pada Mei 2015 lalu.
Pada sidang yang berlangsung Kamis pekan lalu, pengadilan menyatakan istrinya, Glena, bersalah untuk dakwaan pembunuhan tingkat satu. Awalnya polisi menduga Glena merupakan korban, karena terdapat luka tembak di kepalanya, namun berdasarkan penelusuran mendalam diketahui bahwa dia yang menembak suaminya.
Pengajuan burung beo untuk menjadi saksi dalam sidang pembunuhan di pengadilan bukanlah pertama kalinya terjadi.
Pada 1993, seekor burung Beo juga pernah menjadi saksi kejadian pembunuhan pemiliknya setelah pengacara terdakwa ingin 'mendengarkan keterangannya.' Tapi ketika itu, hakim menolak menerima kata-kata hewan itu sebagai bukti persidangan.
NBC NEWS|GUARDIAN|YON DEMA