TEMPO.CO, Kabul - Kelompok militan Taliban menculik sekitar 20 orang setelah memaksa korban keluar dari bus yang mereka tumpangi di jalan bebas hambatan di selatan Afganistan, Selasa, 21 Juni 2016. "Ini bagian dari serangkaian penculikan terbaru yang kian meningkat," kata pejabat keamanan Afganistan.
Kasus penculikan yang berlangsung dinihari waktu setempat di Distrik Washer, Provinsi Helmand, Pakistan, itu sehari setelah kelompok militan membunuh lebih dari 20 orang, termasuk 14 orang anggota pasukan keamanan Nepal dalam sebuah gelombang kekerasan di wilayah Afganistan.
"Mereka menculik sekitar 25 orang, seluruhnya pria," kata juru bicara Gubernur Helmand, Omar Zwak. Dia tidak menyebutkan siapa saja yang diculik, tapi para korban itu adalah penumpang yang sedang dalam perjalanan dengan sebuah bus dan dua truk dari selatan Kandahar menuju Provinsi Herat.
"Laporan terakhir yang kami terima menunjukkan mereka dibawa ke Distrik Marja, Provinsi Helmand. Kami telah memulai operasi pencarian dan penyelamatan," katanya. Distrik Marja adalah sarang dan medan perang antara Taliban dan pasukan Afganistan di Provinsi Helmand.
Seorang saksi mata, Agha Jan, mengatakan kepada kantor berita AFP, sejumlah milisi mengenakan seragam militer dan menahan 37 orang. "Mereka membebaskan beberapa orang perempuan dan anak-anak, namun tetap menahan laki-laki," ucap saksi mata yang enggan disebut jati dirinya itu.
Pemberontak Taliban mengatakan, mereka sedang menyasar pejabat pemerintah Afganistan yang melakukan perjalanan dengan kendaraan. "Bagi mereka yang tidak bersalah kami bebaskan, sebaliknya bila ada yang bekerja dengan boneka pemerintahan Kabul akan kami seret ke pengadilan emirat (pemerintahan) Islam," kata juru bicara pemberontak melalui Twitter.
AHRAM | CHOIRUL AMINUDDIN