Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Berantas Ekstremisme Islam, Bangladesh Tangkap 5.000 Orang

Editor

Natalia Santi

image-gnews
Ketua Partai Nasional Bangladesh (BNP), Begum Khaleda Zia. REUTERS
Ketua Partai Nasional Bangladesh (BNP), Begum Khaleda Zia. REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Dhaka - Polisi Bangladesh menangkap lebih dari 5.000 orang dalam upaya meredam kasus kekerasan terhadap kalangan minoritas. Dalam sepekan terakhir, seorang pendeta Hindu, pekerja kuil Hindu, penjaga toko beragama Kristen, dan istri polisi antiteror tewas dalam serangan yang diduga dilakukan kelompok militan Islam.

Selama beberapa bulan terakhir, banyak blogger sekuler; akademikus; aktivis hak-hak lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT); serta sejumlah anggota kelompok minoritas (Syiah, Sufi, Ahmadiyah, Kristen, dan Hindu) tewas di berbagai wilayah di Bangladesh.

Perdana Menteri Sheikh Hasina mengumumkan kampanye anti-militansi tersebut setelah seorang istri polisi ditembak dan ditikam hingga tewas pada 5 Juni 2016. "Ini perlu waktu, tapi insya Allah kita bisa mengendalikannya," kata Hasina, Sabtu, 11 Juni 2016.

Polisi pun melancarkan kampanye sejak Jumat lalu dengan fokus menangkap milisi Islam. Namun, dari 5.324 orang yang ditangkap, hanya sekitar 85 yang diduga sebagai anggota kelompok militan Islam. Adapun ribuan lain adalah pelaku kejahatan yang sebelumnya pernah akan ditangkap. 

Menurut kantor berita Associated Press, Minggu, 12 Juni 2016, tidak satu pun dari orang-orang yang ditangkap itu terdaftar sebagai pelaku kejahatan tingkat tinggi yang dapat mengorganisasi atau memerintahkan serangan.

Partai-partai oposisi menuduh polisi menggunakan operasi tersebut untuk membungkam para pembangkang. "Ratusan aktivis oposisi ditangkap," ucap Fakhrul Islam Alamgir, Sekretaris Jenderal Bangladesh Nationalist Party (BNP). "Dengan mengatasnamakan pemberantasan milisi Islam, banyak warga biasa dan tidak bersalah ditahan."

Hasina telah lama menuding BNP dan partai Islam terbesar negeri itu, Jamaat-e-Islami, merancang serangan tersebut setelah mereka gagal menggulingkan pemerintahan dalam gerakan blokade transportasi tahun lalu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pemerintah Bangladesh membantah hal itu. "Saat operasi besar, Anda tidak akan mengambil kesempatan. Anda menangkap banyak orang, kemudian memeriksa mereka," tutur Nadeem Qadir, juru bicara pemerintah sebagai perwakilan Bangladesh di London, seperti dikutip BBC, Minggu, 12 Juni 2016.

Jumat lalu, pekerja kuil Hindu ditikam hingga tewas di Distrik Pabna. 

Selama setahun terakhir, sekitar 40 tokoh kelompok minoritas tewas. Serangan-serangan itu diklaim oleh milisi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) atau jejaring Al-Qaidah. Namun pemerintah meragukan klaim tersebut. Beberapa pejabat menuding partai oposisi dan kelompok Islam lokal sebagai pelakunya.

Menteri Dalam Negeri Bangladesh bahkan menuduh Israel terlibat dan menyebut adanya konspirasi internasional melawan Bangladesh. Baik pihak oposisi maupun pemerintah Israel membantah segala tuduhan.

AL JAZEERA |ASSOCIATED PRESS | BBC | NATALIA SANTI


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Menyelundupkan Pekerja, Diplomat Bangladesh Bakal Dibui 15 Tahun

13 Juni 2017

Ilustrasi. mid-day.com
Menyelundupkan Pekerja, Diplomat Bangladesh Bakal Dibui 15 Tahun

Diplomat Bangladesh diancam penjara 15 tahun karena didakwa menyelundupkan pekerja ke AS dan menyiksa pekerjanya secara tidak manusiawi.


Detik-detik Topan Mora Hantam Kamp Rohingnya di Bangladesh

30 Mei 2017

Seorang anak Bangladesh memakai rakit menyeberang di daerah banjir di Kamragir char pinggiran Dhaka Bangladesh, Jum'at (5/9). AP Photo
Detik-detik Topan Mora Hantam Kamp Rohingnya di Bangladesh

Sekitar 10 ribu gubuk jerami di kamp pengungsi Rohingya Balukhali dan Kutupalong di Cox's Bazar, Bangladesh hancur akibat dihantam Topan Mora.


Topan Mora di Bangladesh, 350 Ribu Orang Dievakuasi

30 Mei 2017

Seorang anak Bangladesh memakai rakit menyeberang di daerah banjir di Kamragir char pinggiran Dhaka Bangladesh, Jum'at (5/9). AP Photo
Topan Mora di Bangladesh, 350 Ribu Orang Dievakuasi

Topan Mora yang melanda Bangladesh mengakibatkan sebanyak 35o ribu orang mengungsi ke sekitar 400 tempat penampungan


Di Bangladesh, Dokter Harus Menulis Jelas

12 Januari 2017

Ilustrasi pasangan suami istri konsultasi dengan dokter. shutterstock.com
Di Bangladesh, Dokter Harus Menulis Jelas

Pengadilan di Bangladesh melarang gaya menulis semacam itu agar para pasien bisa membaca resep lebih jelas dan tidak mengambil obat yang salah.


Bangladesh Pertimbangkan Hapus Islam Sebagai Agama Resmi

17 November 2016

Merantau ke kota besar untuk bekerja dan memperbaiki nasib juga terjadi di negara Bangladesh. Karenanya setiap menjelang perayaan hari besar seperti Idul Fitri, warga yang merantau akan pulang ke kampung halaman untuk merayakan lebaran bersama sanak keluarga. Kegiatan ini menjadi agenda tahunan yang wajib dilakukan oleh para orang perantauan di Bangladesh. dhakatribune.com
Bangladesh Pertimbangkan Hapus Islam Sebagai Agama Resmi

Pemimpin partai berkuasa, Liga Awami, Abdul Razzak mengusulkan penghapusan Islam dari Konstitusi Bangladesh.


Serang Minoritas Hindu, 44 Warga Bangladesh Ditangkap

6 November 2016

Warga Hindu menari bersama dengan tubuh berlumuran bubuk pewarna saat merayakan Festival Durga Puja di Dhaka, Bangladesh, India, 23 Oktober 2015. Ap Photo
Serang Minoritas Hindu, 44 Warga Bangladesh Ditangkap

Kerusuhan berawal dari unggahan di Facebook yang dianggap menghina Masjidil Haram di Mekkah, Arab Saudi.


Misteri Terjawab, Alasan Sungai Berwarna Merah di Kota Ini  

15 September 2016

Kota Dhaka, Bangladesh tergenang dengan air banjir bercampur darah kurban Idul Adha. Independent.co.uk Edward Rees
Misteri Terjawab, Alasan Sungai Berwarna Merah di Kota Ini  

Sungai-sungai di Dhaka, Bangladesh, berubah warna menjadi merah bersamaan dengan banjir yang datang. Warga Dhaka sedang merayakan Idul Adha.


Bangladesh Gantung Pemimpin Partai Jamaat-el-Islami

4 September 2016

REUTERS/Suhaib Salem
Bangladesh Gantung Pemimpin Partai Jamaat-el-Islami

Ali adalah komandan kunci milisi pro-Pakistan di sebelah selatan kota pelabuhan Chittagong selama perang 1971.


Duh, Bocah 4 Tahun Tampak Seperti Seorang Kakek

30 Juli 2016

Bayezid Hossain. Cover Asia Press/Qamruzzaman
Duh, Bocah 4 Tahun Tampak Seperti Seorang Kakek

Usia Bayezid Hossain baru 4 tahun namun tampak seperti pria uzur usia 80-an tahun. Ia menderita penyakit langka.


Narapidana Tertua di Bangladesh Dibebaskan

20 Juli 2016

TEMPO/Tony Hartawan
Narapidana Tertua di Bangladesh Dibebaskan

Ohidunessa bercerita tentang pengalamannya yang tidak mampu mencari keadilan.