TEMPO.CO, Orlando - Perwakilan Indonesia yang membawahi Florida, Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Houston, mengingatkan warga negara Indonesia (WNI) untuk waspada dan berhati-hati pasca-teror penembakan di klub malam Pulse, Orlando, terjadi, Minggu, 12 Juni 2016.
"Karena disebut pelaku dari radikal Islam, kita juga mengingatkan WNI muslim untuk waspada dan hati-hati mengenai kemungkinan timbulnya sentimen negatif dari masyarakat setempat," kata Bambang Setyobudi, Kepala Fungsi Penerangan dan Budaya KJRI Houston kepada Tempo, Minggu.
Sedikitnya, 50 orang tewas dan 53 lainnya luka-luka dalam insiden tersebut. Ini teror penembakan paling mematikan sepanjang sejarah Amerika Serikat.
Polisi mengidentifikasi pelaku, Omar Saddiqui Mateen, 29 tahun, asal Fort Pierce, Florida. Belum jelas motifnya, tapi keluarga Mateen berasal dari Afganistan, sedangkan Mateen diyakini lahir di Amerika Serikat. Mateen tewas dalam baku tembak dengan aparat.
Agen Federal Bureau Investigation (FBI), Ron Hopper, seperti dilaporkan ABC News, menyatakan semua kemungkinan akan diselidiki.
"Kami beranggapan, individu mungkin memiliki kecenderungan ideologi khusus (ekstremisme Islam). Tapi saat ini kami tidak bisa memastikan. Kami masih memeriksa semua di sekitarnya," kata Hopper seperti dikutip ABC News, Ahad.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada laporan WNI yang turut menjadi korban penembakan. KJRI Houston meminta bantuan WNI diaspora di Florida untuk membantu pemantauan jika ada WNI yang jadi korban .
Menurut data KJRI Houston, jumlah WNI di negara bagian Florida mencapai 2.522 orang, terdiri atas 1.263 laki-laki dan 1.259 perempuan.
NATALIA SANTI