TEMPO.CO, Pyongyang - Duta Besar RI untuk Korea Utara, Bambang Hiendrasto, mengajak keluarga staf KBRI sekaligus anak-anak mereka mengunjungi koperasi persahabatan Korea Utara-Indonesia, yaitu Koperasi Pertanian Yaksu, di Kangso District, Nampo City, 60 kilometer dari Ibu Kota Pyongyang, akhir Mei lalu.
Kunjungan tersebut biasa dilakukan duta besar Indonesia setiap tahun. Ketua Koperasi, Ro Ki Nam, adalah pejabat Komite Hubungan Kebudayaan Antarbangsa dan Sekretaris Jenderal Asosiasi Persahabatan Korea Utara dan Indonesia.
“Dalam kunjungan kali ini, pihak koperasi mengajak rombongan KBRI berkunjung ke lahan pertanian milik anggota untuk praktek bercocok tanam. Meskipun siang hari itu sinar matahari cukup terik, rombongan, khususnya anak-anak, terlihat sangat antusias,” seperti ditulis Irman A. Nasoetion, Sekretaris III Bidang Politik dan Ekonomi KBRI Pyongyang, dalam rilis yang diterima Tempo, Jumat, 3 Juni 2016.
Beberapa anggota rombongan mencoba menanam padi dengan traktor khusus. Meskipun, di kawasan yang sama, tampak para petani menanam padi secara tradisional dengan menggunakan tangan.
Setelah menanam padi, rombongan lalu menuju lahan jagung dan kacang tanah. Kedua tanaman hortikultura tersebut ditanam dengan cara tumpang sari. Bersama ketua koperasi dan jajarannya, Dubes RI dan rombongan menyiangi dan menggemburkan tanah dengan menggunakan homi atau pacul kecil.
Dalam kesempatan itu, Bambang menyampaikan kegembiraannya dapat berkunjung ke Koperasi Yaksu. Dia berterima kasih atas sambutan hangat yang diberikan kepada seluruh rombongan, juga kesempatan merasakan kehidupan petani di sawah dan ladang.
Ro Kim Nam menyampaikan bahwa pihaknya dan semua petani Koperasi Yaksu selalu menantikan kunjungan Duta Besar RI dan keluarga besar staf KBRI Pyongyang. Menurut dia, kunjungan ini menambah semangat kerja para pengurus dan petani di Koperasi Yaksu, yang berjumlah sekitar 2.300 orang.
Acara diakhiri dengan ramah-tamah dan menikmati makan siang ala Korea di kebun serta penyerahan bantuan pupuk dari KBRI kepada koperasi. Sebaliknya, pihak koperasi membagikan hasil perkebunan kepada rombongan.
Sedikitnya, setahun sekali, KBRI Pyongyang secara rutin berkunjung ke Koperasi Pertanian Yaksu untuk membina persahabatan. Selain koperasi, di Kota Pyongyang terdapat sekolah persahabatan Korea Utara-Indonesia, yaitu Ryulgok Mid-School.
Yang paling terkenal di seantero Korea Utara adalah Kimilsungia, bunga anggrek yang diberikan Presiden Sukarno sebagai hadiah ulang tahun kepada Presiden Kim Il Sung pada 1965, yang menjadi simbol persahabatan kedua bangsa.
NATALIA SANTI