TEMPO.CO, Canberra- Dekan Universitas Nasional Australia (ANU) Veronica Taylor menjelaskan, proses peninjauan kembali terhadap Fakultas Budaya, Sejarah dan Bahasa (CHL) di ANU sudah berlangsung lama dan dilakukan secara menyeluruh. Sebagai bagian dari reorganisasi CHL, Indonesianist Robert Cribb diberhentikan sementara.
"Perubahan ini untuk lebih memantapkan dan memastikan bahwa CHL tetap menjadi pusat studi Asia dan Pasifik terbaik di dunia," kata Taylor dalam pernyataan persnya yang disampaikan Direktur Komunikasi Strategis dan Hubungan Masyarakat ANU yang diterima Jane O'Dwyer kepada Tempo hari ini, 30 Mei 2016.
Baca juga: Indonesianist Asal Australia, Robert Cribb, Dipecat dari ANU
Untuk mewujudkan itu semua, Taylor melanjutkan, ANU membutuhkan biaya yang cukup besar. Sehingga perlu perubahan sistem dan mengupgrade lagi kebutuhannya sehingga lebih menarik bagi mahasiswa dalm konteks kekinian.
Taylor menambahkan bahwa ANU tengah mempertimbangkan nama serta desain baru dari CHL sehingga terus memainkan peran kunci dalam mempertahankan bidang pengajaran bahasa dan budaya Asia-Pasifik.
"Sekolah baru yang diusulkan akan terus menjadi penyedia layanan pendidikan tentang Asia-Pasifik di Australia," kata Taylor.
Adapun Indonesianist Robert Cribb, Taylor menjelaskan ANU telah setuju untuk memindahkan Cribb ke Bell School of Asia Pacific Affairs yang juga bagian dari ANU.
"Profesor Cribb adalah anggota terhormat dari Studi masyarakat Indonesia di ANU dan tetap akan berkontribusi bagi universitas," ujar Taylor.
Baca juga: Tolak Robert Cribb Dipecat, Akademikus Buat Petisi Protes ANU
Penutupan CHL dan pemberhentian Cribb telah menarik perhatian dari sejumlah akademisi peminat dan pemerhati Indonesia di seluruh dunia. Cribb dikenal sebagai salah satu Indonesianist paling berpengaruh yang belasan judul buku dan karya ilmiah tentang Indonesia telah diterbitkannya.
Pekan lalu, Cribb menjelaskan bahwa ANU telah memindahkannya ke ke Coral Bell School of Asia-Pacific Affairs sehubungan restrukturisasi CHL. "Hal ini sangat baik bagi saya. Saya akan dapat terus di ANU dan di Kampus tempat studi Indonesia," kata Cribb melalui surat eletronik kepada Tempo, 26 Mei.
Di kampus baru ini, menurut Cribb, berkumpul sejumlah Indonesianist seperti Greg Fealy, Ed Aspinall dan Marcus Mietzner. Selain itu, Cribb melanjutkan, keputusan ANU sebagai respons terhadap kuatnya kampanye mendukung dirinya khususnya dari para akademisi Indonesia.
"Saya sangat berterimakasih kepada teman-teman dan kolega yang menunjukkan dukungannya dan upaya menyakinkan universtas mengubah pemikirannya," ujar Cribb.
Sebelumnya, ANU memutuskan menutup CHL dan memecat 12 stafnya termasuk Cribb secara sepihak. Restrukturisasi sepihak ini menuai protes dari banyak pihak hingga membuat petisi menuntut ANU memulihkan Cribb agar tetap mengajar di ANU. YON DEMA | MARIA RITA