TEMPO.CO, Milan - Pusat Promosi Perdagangan Indonesia (Indonesian Trade Promotion Center /ITPC) di Milan, Italia bersama Kedutaan Besar RI meluncurkan trem berdesain kopi sebagai salah satu upaya memperkenalkan potensi Indonesia kepada masyarakat Italia.
Duta Besar Indonesia untuk Italia, Cyprus, Malta dan organisasi Perserikatan Bangsa-bangsa, August Parengkuan meluncurkan trem promosi tersebut di Piazza Cairoli-Castelo Milano, Milan, Italia, Jumat, 27 Mei 2016.
“Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari promosi yang dilakukan sejak Expo Milan 2015 dan dengan beberapa kegiatan forum bisnis di Italia, sudah terjadi beberapa kunjungan pengusaha Italia ke Indonesia terutama semenjak Presidem Italia Mattarela melakukan kunjungan ke Indonesia pada November 2015 yang lalu,” kata Parengkuan lewat rilis ITPC Milan yang diterima Tempo.
Kepala ITPC Milan Agung Pramudya FR mengatakan Italia sangat lekat dengan budaya minum kopi dan Indonesia memiliki produk kopi unggulan.
Karena itu, Indonesia mengangkat kopi pada trem dengan slogan “Noi e il caffè siamo due anime inseparabilli. Il suo aroma e il rituale che ci sveglia ogni mattina” artinya “Kami dan kopi adalah dua jiwa yang tak terpisahkan. Aroma dan ritualnyalah yang membangunkan kami setiap pagi.”
Di badan trem terdapat gambar tangan yang sedang memegang biji kopi yang berada di pohon, untuk menggambarkan bahwa sumber daya manusia Indonesia mampu menanam dan merawat pohon kopi serta menghasilkan produk kopi yang berkualitas.
Gambar tangan yang mengangkat biji kopi segar mempertimbangkan proses penuaian dan pemilihan biji kopi untuk menghasilkan produk yang bermutu.
Gambar biji kopi yang telah diproses dan siap dikonsumsi serta dekorasi batik elegan berwarna emas melambangkan kebanggaan Indonesia pada warisan intangible asli Indonesia yang dapat divariasikan dan diaplikasikan dalam berbagai produk.
Sedangkan di bagian dalam trem juga terdapat foto bertema palm oil untuk keperluan energi hijau.
Trem jumbo tiga gerbong tersebut akan melintas di jalur strategis dan melewati lokasi bersejarah. Antara lain Duomo, Kawasan Bisnis Via Torino, Kantor Kamar Dagang Milan di Via Meravigli, Palazzo di Giustizia, Largo Augusto, Corso Porta Vittoria, dan Stasiun Kereta Porta Vittoria.
Juga Corso Magenta yang mashyur karena terletak Gereja Santa Maria Della Grazie yang menjadi tuan rumah lukisan mural karya Leonardo da Vinci,“The Last Supper” atau “Perjamuan Terakhir”.
Pemasangan promosi di trem jumbo tersebut merupakan yang pertama kalinya dilakukan ITPC Milan yang telah berdiri sejak 2008. Sebelumnya, ITPC memasang poster di stasiun-stasiun Metropolitana yang strategis di kota Milan.
Poster juga dipasang di badan-badan bus sepanjang 18 meteryang melewati kawasan penting seperti Castelo Sforzesco, Museo del Design, Triennale, Stasiun Cadorna, Turati yang merupakan kawasan konsulat dan kedutaan negara asing, kantor imigrasi, dan stasiun Moscova.
Atase Pertanian, Yusral Tahir, menyatakan Indonesia merupakan produsen kopi terbesar ketiga di dunia setelah Brazil dan Vietnam. Nilai total ekspor kopi Indonesia ke pasar internasional saat ini mencapai 12.317 ton meningkat kurang lebih 7,9 persen (ICO 2016).
Melihat budaya masyarakat Italia sebagai peminum kopi yang cukup selektif, dengan tingkat konsumsi mencapai 5,8 kg/orang, peluang pasar kopi Indonesia besar. Namun lebih dari 90 persen produksi kopi Indonesia dihasilkan oleh perkebunan rakyat, sehingga peran pemerintah sangat diharapkandalam rangka meningkatkan mutu kopi Indonesia. Saat ini kopi Indonesia dalam bentuk green bean mengisi pasar Italia sebesar kurang lebih 5,8 persen dari 529.000 ton total kebutuhan Italia.
Selain kopi produk unggulan Indonesia lainnya bagi pasar Italia adalah minyak sawit, coklat, buah tropis dan rempah-rempah.
Pada Oktober 2016 mendatang akan ada dua pameran besar di Italia terkait komoditi coklat dan kopi. Yakni Eurochocolate Festival 2016 yang digelar 14-23 Oktober 2016 di Perugia . Festival itu merupakan pameran coklat internasional yang dihadiri lebih dari satu juta pengunjung serta 130 perusahaan coklat terkenal dunia.
Pihak panitia mengharapkan Indonesia menjadi guest country pada festival coklat tersebut. Duta Besar August Parengkuan telah mengundang Gubernur Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat dan Sumatera Barat untuk ikut mempromosikan coklat Indonesia di pasar internasional.
Ada pula pameran dua tahunan Triestespresso Expo ke-8 pada 20-22 Oktober 2016 juga dapat dimanfaatkan dalam rangka terus memperkenalkan dan meningkatkan volume impor kopi Indonesia ke Italia.
Sedangkan komoditi rempah-rempah dan buah tropis Indonesia masih memerlukan promosi yang intensif mengingat masyarakat Italia belum begitu mengenal Indonesia sebagai negara produsen rempah-rempah dan buah tropis seperti Thailand dan Vietnam.
Beberapa buah tropis unggulan yang dapat dipasarkan di Italia adalah manggis, mangga, salak dan buah naga, sementara untuk rempah-rempah dapat diperkenalkan lada, pala, cengkeh, kayu manis, dan gambir.
NATALIA SANTI