TEMPO.CO, Sydney - Akademikus di beberapa kampus kenamaan Australia memprotes keras pemecatan pemerhati Indonesia (indonesianist) asal Brisbane, Australia, Robert Cribb, oleh Australian National University (ANU).
Aksi protes tersebut ditandai dengan membuat petisi guna mencari dukungan agar staf profesional di School of Culture History and Language (CHL) tidak diberhentikan oleh pihak rektorat ANU.
Menurut Profesor Michele Ford, Kepala Pusat Asia Tenggara di Universitas Sydney yang mempelopori petisi tersebut, pemecatan Cribb membuat semua indonesianist se-Australia terkejut. "Bukan hanya staf profesional dan mahasiswa di ANU yang terkejut, tetapi semua indonesianist, bahkan masyarakat akademik terpukul dengan laporan tersebut," kata Ford dalam posting-an di Facebook.
Baca juga: Indonesianist Asal Australia, Robert Cribb, Dipecat dari ANU
Ford mengajak semua kalangan, terutama dari akademikus dan indonesianist di seluruh dunia, mendukung petisi itu dengan meminta bagi yang ingin bergabung untuk menyertakan nama, posisi, dan institusi ke grup petisi atau alamat e-mail-nya. Sedangkan untuk kalangan mahasiswa, Ford menyarankan untuk mengikuti petisi paralel yang digalang Ros Hewett.
Ratusan orang bergabung dalam petisi yang ditujukan kepada rektorat ANU itu. Banyak di antara mereka merupakan warga negara Indonesia, tapi tidak sedikit juga yang berasal dari Australia dan negara lain.
Selain petisi, Ford dan rekannya sesama profesor tapi berbeda universitas mengirim surat kepada Wakil Rektor ANU Profesor Brian Schmidt. Dalam surat yang dikirim oleh Dr Petra Mahy, dosen hukum di Universitas London, Schmidt diminta mengurungkan rencananya untuk memecat Cribb serta meminta pihak universitas tidak menghapus CHL.
Menurut Mahy, Cribb merupakan salah satu peneliti Indonesia terbaik di dunia. Sebuah kerugian besar jika ANU, yang merupakan kampus terbesar di dunia yang memiliki studi tentang Asia Tenggara, memecatnya.
Robert Cribb bersama sebelas staf profesional lainnya di CHL, yang dinaungi ANU, dipecat sebagai bagian dari restrukturisasi dan penghematan biaya operasional kampus tersebut.
YON DEMA | MARIA RITA