TEMPO.CO, Bagdad - Sejumlah kilang minyak kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Irak telah direbut pasukan pemerintah dan koalisi Amerika Serikat. Hal itu memaksa kelompok garis keras ini melepaskan ketergantungannya pada penjualan minyak sebagai sumber pendapatan.
ISIS pun beralih menjual ikan dan mobil. Pihak berwenang Irak mengatakan, sebagaimana dikutip dari laman Time, Jumat, 29 April 2016, peternakan ikan dan dealer mobil yang direbut kelompok itu telah menghasilkan uang jutaan dolar per bulan.
"Setelah angkatan bersenjata menguasai beberapa ladang minyak yang digunakan Daesh (nama lain ISIS) untuk membiayai operasinya, organisasi menciptakan cara-cara non-tradisional membayar pejuang dan membiayai kegiatan," kata seorang pejabat Irak.
Menurut Time, peternakan ikan telah menjadi sumber pendapatan alternatif untuk kelompok militan sejak 2007, tetapi itu baru ditemukan pihak berwenang tahun ini.
Sementara pendapatan dari merebut dealer dan pabrik-pabrik mobil baru terjadi akhir-akhir ini.
Sebuah perusahaan analisis di Amerika Serikat pekan lalu mengatakan bahwa pendapatan ISIS telah jatuh sekitar sepertiganya sejak musim panas lalu menjadi sekitar US$ 56 juta per bulan (Rp 739 miliar).
Pasukan koalisi Amerika Serikat yang menargetkan ladang minyak, menghancurkan sumber pendapatan mereka, membuat ISIS terpaksa memotong gaji para anggotanya.
TIME | MECHOS DE LAROCHA