TEMPO.CO, Aleppo - Sedikitnya 16 orang tewas dalam serangan udara pasukan pemerintah terhadap sebuah rumah sakit di Kota Aleppo, Suriah, Rabu petang waktu setempat, 27 April 2016.
Seorang sumber mengatakan kepada Al Jazeera, hantaman bom udara ini menyasar Rumah Sakit Al Quds pada Rabu, mengakibatkan sejumlah staf medis dan warga sipil tewas, termasuk Dr Wasem Maaz, salah satu dokter spesialis anak di kota yang dikuasai pemberontak itu.
Tim penyelamat bergerak cepat memindahkan mayat dan korban selamat dari reruntuhan bangunan di sekitar Sukkary. "Akibat serangan bom itu, mungkin jumlah korban tewas akan bertambah," kata sumber yang tak bersedia disebutkan namanya kepada Al Jazeera.
Gambar-gambar yang dilihat oleh Al Jazeera menunjukkan darah berceceran di mana-mana dan mayat hangus terbakar ditutup lembaran plastik, termasuk korban serangan. Foto-foto dalam bentuk grafis juga diterbitkan Al Jazeera.
Kelompok oposisi utama Suriah, Komite Negosiasi Tinggi (HNC), Rabu, mengancam memboikot pembahasan perundingan babak berikutnya bila pasukan pemerintah tidak menghentikan pengeboman di darat.
HNC meninggalkan meja perundingan pekan lalu setelah sedikitnya 40 ribu warga Suriah mengungsi dari kawasan pertempuran dekat Aleppo akibat pasukan pemerintah melanjutkan serangan terhadap pasukan oposisi di sana.
Menurut kelompok pemerhati hak asasi manusia, Syrian Observatory for Human Rights, setidaknya 35 orang, termasuk anak-anak, tewas di Aleppo pada Selasa, 26 April 2016, akibat serangan yang dilancarkan pasukan pemerintah.
AL JAZEERA | CHOIRUL AMINUDDIN