TEMPO.CO, Quito - Gempa berkekuatan 5,5 skala Richter kembali melanda pantai Ekuador pada Selasa, 19 April 2016, tiga hari setelah gempa 7,8 SR mengguncang negara itu dan menewaskan lebih dari 400 orang.
Menurut survei geologi Amerika Serikat, seperti dilaporkan USA Today, gempa terbaru pada Selasa itu menghantam tepat di 2,5 mil wilayah selatan dari Muisne dan sekitar 118 mil wilayah barat dari Quito, ibu kota Ekuador. Gempa melanda pada kedalaman sekitar 9,5 mil.
Institut Geofisika di Universitas Politeknik Nasional Ekuador menyatakan gempa tersebut kemudian diikuti serangkaian gempa susulan, dengan kekuatan berkisar 3,2-3,9 SR. Tidak ada laporan tentang jumlah korban meninggal, cedera, atau kerusakan yang ditimbulkan. Peringatan tsunami juga tidak dikeluarkan.
Pada Sabtu malam, 16 April 2016, waktu setempat, gempa berkekuatan 7,8 skala Richter mengguncang pesisir Ekuador, Amerika Selatan. Seperti dilansir CNN, getaran tercatat berasal dari kedalaman 19,2 kilometer.
Laman BBC menyebutkan, jumlah korban yang meninggal akibat gempa akhir pekan itu menjadi sedikitnya 413 orang. "Kami menghitung ada 413 orang tewas sejauh ini," kata juru bicara Departemen Keamanan.
Baca Juga:
Sebagian besar korban yang tewas terjadi di dalam dan sekitar Portoviejo, kota berpenduduk 200 ribu orang. Kru penyelamat bekerja sepanjang waktu untuk menyelamatkan orang-orang yang terjebak di reruntuhan bangunan.
USA TODAY | BBC | CNN | MECHOS DE LAROCHA