TEMPO.CO, New York - Donald Trump dan Hillary Clinton memenangi pemilihan pendahuluan di negara bagian New York. Kemenangan ini semakin mempertegas keunggulan atas lawan-lawan mereka dalam bursa pencalonan Presiden Amerika Serikat.
Meski hasilnya belum final, Trump diyakini telah mengalahkan saingannya dari Partai Republik, Ted Cruz dan John Kasich. Begitu pun Hillary Clinton mengalahkan rival terdekat, Bernie Sanders, di Partai Demokrat.
BBC melaporkan, Rabu, 20 April 2016, lebih dari 60 persen suara telah dihitung. Trump unggul lebih dari 60 persen suara dan Clinton memimpin 58 persen suara.
Kemenangan menempatkan Clinton dan Trump semakin dekat untuk mengamankan nominasi mereka. BBC menyertakan tabel yang menunjukkan total perolehan suara delegasi terakhir setiap kandidat.
Baca Juga: Tiga Strategi Hillary Clinton untuk Menghadang Laju Trump
Di kubu Demokrat, Clinton saat ini mengumpulkan 1.887 delegasi, membutuhkan 496 suara lagi untuk memastikan nominasi. Adapun Sanders mengumpulkan 1.174 delegasi, kurang 1.209 suara untuk mencapai nominasi.
Adapun di kubu Republik, Trump sementara unggul dengan 845 suara delegasi, kurang 392 delegasi untuk memastikan tempat di konvensi nasional. Cruz memperolah 559 suara, kurang 678. Sedangkan Kasich baru mendapatkan 147 suara, kurang 1.090 suara.
Berbicara di Trump Tower di New York, Trump mengatakan Ted Cruz hampir pasti tersingkir dari persaingan memperebutkan delegasi. "Kami tidak memiliki banyak balapan lagi," katanya, menyatakan bahwa kampanyenya benar-benar luar biasa dan dia bisa memperoleh nominasi sebelum konvensi partai di Cleveland. "Orang-orang yang tahu saya adalah yang terbaik memberikan kemenangan gemilang di New York."
Simak Juga: Kampanye Donald Trump Ditentang di Banyak Tempat
Namun, seperti dikutip dari laman Belfast Telegraph, Ted Cruz mengatakan kemenangan Trump sebagai "seorang politikus memenangi negara bagian asalnya." Cruz meninggalkan New York sebelum pemungutan suara ditutup, mengalihkan perhatian ke Pennsylvania. Ia menyampaikan pidato yang menyerukan Amerika untuk bergabung bersamanya membawa negara semakin maju. "Mari kita bersatu untuk hal-hal yang selalu membuat kita besar," tutur Cruz.
Di kubu Demokrat, Sanders—yang telah berkampanye secara agresif di New York sampai ke akar rumput di Brooklyn—mengakui kekalahannya. Dia juga menuju Pennsylvania sebelum pemungutan suara ditutup.
Clinton dipercaya menjangkau pendukung Sanders dengan mengatakan kepada mereka: "Ada banyak hal yang bisa menyatukan kita daripada memisahkan kita." Sebagian pemilih Partai Demokrat melihat Clinton sebagai kandidat terbaik untuk menghadapi Trump dalam pemilihan presiden pada November 2016.
BBC | BELFAST TELEGRAPH | MECHOS DE LAROCHA