TEMPO.CO, George Town - Dua warga negara Indonesia tewas dalam baku tembak dengan polisi Malaysia dekat pemakaman cina usai merampok sebuah rumah di Gunung Erskine, Penang. Menurut kabar yang dilansir The Star, peristiwa perampokan terjadi Senin, 18 April 2016, dini hari sekitar pukul 2.30 di Jalan Lengkok Halia.
Mobil patroli polisi memergoki empat perampok sekitar pukul 4.20 pagi. Mereka berusaha kabur dengan sebuah mobil Proton Wira berwarna putih. Tapi berhasil dihadang di dekat pemakaman. "Para pelaku keluar dari mobil dan menembaki petugas kami, sehingga terjadi baku tembak dan mengenai dua di antaranya," kata Kepala Polisi Penang, Abdul Ghafar Rajab, seperti dilaporkan The Star.
Polisi menyita sepucuk pistol semi otomatis dengan tiga peluru tajam. "Kami juga menemukan sebuah tas hitam dengan uang tunai, perhiasan, dan lima telepon genggam di pemakaman," tambah dia. Ditemukan pula linggis, pemotong baja, parang, obeng, topeng dan peralatan lainnya.
Menurut Abdul Gafar, mobil Proton Wira tersebut adalah mobil curian. Polisi menerima laporan kehilangan di wilayah Queensbay, Bayan Lepas Oktober 2015. "Kami meyakini geng Indonesia terlibat dalam sedikitnya 25 kasus perampokan sejak 2015," kata dia.
Geng itu diduga juga melakukan kejahatannya di beberapa negara bagian lain, termasuk Selangor. "Mereka bergerak antara Malaysia dan Indonesia melalui rute-rute ilegal dan hidup mewah di negaranya," kata Abdul Ghafar.
Salah satu WNI yang ditembak dikenali sebagai Heri, seorang imigran ilegal yang telah tinggal di Malaysia selama dua tahun terakhir. Konsul Jenderal RI di Penang, Malaysia, Taufiq Rodhy saat dihubungi Tempo menyatakan pihaknya berkoordinasi dengan polisi terkait peristiwa tersebut.
THE STAR | BERNAMA | NATALIA SANTI
BERITA MENARIK
Mempercantik Bibir dengan Selotip Bening
SNSD Menangis di Panggung Phantasia Jakarta, Mengapa?