TEMPO.CO, Jakarta - Jumlah korban meninggal akibat gempa bumi kuat yang mengguncang Ekuador akhir pekan lalu naik menjadi sedikitnya 413 orang.
"Kami menghitung ada 413 orang tewas sejauh ini," kata juru bicara Departemen Keamanan.
Sebagian besar kematian terjadi di dalam dan sekitar Portoviejo, kota berpenduduk 200 ribu orang. Kru penyelamat bekerja sepanjang waktu untuk menyelamatkan orang-orang yang terjebak di reruntuhan bangunan.
Ini data terbaru akibat gempa 7,8 magnitudo yang melanda Ekuador pada Sabtu malam lalu dari sebelumnya 350 orang.
Menteri Kehakiman Ekuador Ledy Zuniga mengatakan gempa juga merusak penjara El Rodeo di Kota Portoviejo, sehingga sekitar 100 tahanan melarikan diri.
"Sekitar 30 di antaranya telah ditangkap kembali pada Minggu malam," kata Zuniga, seperti dilansir NBC News, Selasa, 19 April 2016.
Wilayah lain yang terkena gempa cukup parah adalah Pedernales, yang merupakan daerah terdekat dengan titik pusat gempa.
Pihak berwenang menyebutkan ada lebih dari 200 gempa susulan, kebanyakan terjadi di Padernales. Peringatan darurat pun telah diumumkan di enam provinsi.
Gempa ini telah menambah pilu negara anggota Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) terkecil itu. Padahal Ekuador tengah mengerek harga minyaknya yang rendah saat ini. Pertumbuhan ekonomi negara itu tahun ini mendekati nol persen.
BBC | NBC NEWS | YON DEMA