TEMPO.CO, Jakarta - Jumlah korban tewas akibat gempa 7,8 skala Richter yang melanda Ekuador pada Minggu, 17 April 2016, bertambah menjadi 272 orang. Sedangkan korban yang terluka mencapai 2.068 orang.
Presiden Rafael Correa menyatakan hal itu pada Senin, 18 April 2016, dikutip dari laman Independent. Dia cemas angka-angka tersebut akan terus meningkat.
Presiden juga menekankan soal keselamatan korban yang terjebak puing sebagai prioritas utama pelayanan. "Ada tanda-tanda kehidupan di banyak puing dan itu adalah prioritas," kata Correa dalam pidato di sebuah stasiun televisi.
Adapun rekaman dari drone yang disiarkan Independent telah menangkap dampak buruk gempa, yang menunjukkan sebuah jembatan runtuh di Avenida de las Americas di Guayaquil—terletak sekitar 180 mil dari pusat gempa.
Jembatan terlihat patah di beberapa bagian setelah gempa awal dan beberapa gempa susulan yang kuat. Ini merupakan gempa terbesar yang pernah mengguncang Ekuador selama lebih dari 65 tahun terakhir.
Baca Juga:
Terdapat lebih dari 200 gempa susulan, terutama di daerah Pedernales. Sedangkan keadaan darurat diberlakukan di enam provinsi.
INDEPENDENT.CO.UK | MECHOS DE LAROCHA