TEMPO.CO, Quito - Jumlah korban tewas akibat gempa di Ekuador bertambah menjadi 41 orang. Pemerintah setempat menyatakan jumlah korban masih mungkin bertambah.
“Hingga saat ini ada 41 warga yang meninggal,” kata Wakil Presiden Jorge Glas, seperti dilansir dari Reuters, Minggu, 17 April 2016.
Korban tewas ditemukan di Emeraldas, Manabi, dan Guaya, serta perbatasan sebelah utara dengan Kolombia. Penyebab kematian beberapa korban karena jatuh di tangga pusat perbelanjaan di Guayaquil serta akibat runtuhnya jembatan.
Gempa yang melanda Ekuador berkekuatan 7,8 SR, terkuat sejak 1979. Pusat gempa berada di sebelah tenggara Muisne. Getaran berasal di kedalaman 19 kilometer dan terasa di seluruh Ekuador, bahkan di ibu kota yang jaraknya jauh dari pusat gempa.
Presiden Rafael Correa mengatakan situasi darurat berada di wilayah Esmeraldas, Los Rios, Manabi, Santa Elena, Guayas, dan Santo Domingo. Dampak terburuk diprediksi berada di wilayah pesisir barat Ekuador dan Guayaquil.
Pacific Tsunami Warning Center menyatakan gempa berpotensi memicu tsunami. Tsunami mungkin terjadi di negara-negara di sekitar Samudra Pasifik. Ombak yang menuju Ekuador dilaporkan bisa mencapai satu meter di atas batas gelombang. Tsunami dengan ketinggian kurang dari tiga meter bisa menghantam wilayah, seperti Australia, Pulau di Hawaii, dan Taiwan.
NEW YORK TIMES | REUTERS | VINDRY FLORENTIN