Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Calon Sekjen PBB Ini Kesayangan Putin, Pernah Manipulasi CV

image-gnews
Presiden Rusia, Vladimir Putin bersalama dengan Irina Bokova saat berada di Kremlin. dailymail.co.uk
Presiden Rusia, Vladimir Putin bersalama dengan Irina Bokova saat berada di Kremlin. dailymail.co.uk
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pendidikan dan Kebudayaan (UNESCO), Irina Bokova, dijagokan masuk bursa calon Sekretaris Jenderal PBB. Ban Ki-moon, Sekjen PBB yang sekarang menjabat akan berakhir masa tugasnya Desember 2016.

Dukungan penuh Bokova maju sebagai calon Sekjen PBB, menurut Daily Mail, datang dari Presiden Rusia Vladimir Putin. Bokova, warga negara Bulgaria, disebut sebagai sekutu Putin. Ia dijuluki  kesayangan Putin. Jika menang, Bokovava yang pernah menjalani pendidikan di Moskow akan menjadi wanita pertama menduduki jabatan Sekjen PBB.

Baca juga: Empat Perempuan Ini Dijagokan Jadi Sekjen PBB

Meski dijagokan menggantikan Ban Ki-moon, Bokova memiliki rekam jejak yang digambarkan sebagai keprihatinan atas kapasitas dan integritasnya selama menjabat sebagai orang nomor satu di UNESCO.

Berikut lima fakta tentang rekam jejak Bokova yang diungkap oleh Daily Mail.
1. Ketika Bokova menjabat sebagai Direktur Jenderal UNESCO, Duta besar Inggris untuk PBB, Matthew Sudders pernah menuntut diadakan penyelidikan mengenai dugaan penipuan oleh Bokova. Perempuan berusia 63 tahun ini mencoba untuk menempatkan kroninya sebagai wakil di UNESCO.

Bokova menunjuk Ana Luiza Thompson-Flores, pejabat sipil warga Brasil,  sebagai Asisten Direktur Perencanaan Strategi. Padahal Thompson-Flores dianggap tidak kompeten saat proses rekrutmen. Sejumlah kritikus melihat itu sebagai taktik Bokova dalam mengamankan dukungan Brasil pada pemilihan Sekjen PBB nanti.

Sudders melihat ada hal yang mencurigakan dari Curriculum Vitae (CV) Thompson-Flores dan sebuah iklan pekerjaan yang ditulis di CV tersebut. Pada pertemuan April lalu, di markas Paris UNESCO, Sudders menyatakan bahwa sebagai pegawai negeri Inggris, ia memiliki kewajiban untuk melaporkan semua kasus yang mungkin atau dugaan penipuan ke departemen penyelidikannya.

Sudders juga meminta Thompson-Flores untuk tidak merahasiakan fakta bahwa dia tidak mengerti anggaran dan tidak memiliki pengalaman yang jelas dalam perencanaan strategis.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kritik tajam Sudders, sepertinya membuahkan hasil. Meski Bokova membantah tudingan Sudders, namun sebulan kemudian Bokova menghapus nama Thompson-Flores dari jabatannya di UNESCO.

2. Di kalangan diplomatik, kasus Thompson-Flores telah memicu kekhawatiran tentang kompetensi Bokova untuk menjadi Sekjen PBB. Bivol, sebuah website jurnalisme investigatif yang dihormati di negara asalnya mengatakan bahwa perilaku Bokova yang palsu.  Perilakunya  dianggap sebagai metode khas dari nomenklatura Komunis. Artinya, ia sosok yang ditunjuk Partai Komunis untuk menduduki posisi yang berpengaruh di pemerintah dan industri.

3. Hal memalukan terjadi pada Bokova baru-baru ini saat dipaksa untuk mengkoreksi  kesalahan di Curriculum Vitaenya yang diterbitkan di situs web UNESCO selama enam tahun terakhir. Kesalahan itu terletak pada pengklaiman dirinya sebagai Menteri Luar Negeri Bulgaria dari tahun 1995 sampai tahun 1997. Kenyataannya, Bokova hanya bertindak sebagai pelaksana tugas menteri luar negeri Bulgaria untuk hanya beberapa bulan.

4. Bokova sering berkunjung ke Rusia. Menurut data Daily Mail, sedikitnya ada delapan kali ia berkunjung ke Rusia.Namun kunjungan itu tidak semuanya terpublikasikan.   Sementara setiap perjalanan ke luar negeri pemimpin UNESCO direkam secara terbuka di website UNESCO. Sebuah sumber menyatakan: "Dia melakukan perjalanan ke Moscow setelah hampir setiap pertemuan Dewan Eksekutif, tetapi kunjungan tertentu tidak selalu dinyatakan, dan sekarang mereka bahkan tidak mempublikasikan gerakan perjalanannya lagi,” ujar sumber itu.

Tahun lalu, ketika sebagian besar para pemimpin dunia mengecam Putin atas invasi militer ke Crimea, Bokova justru menghadiri parade kemenangan Perang Dunia Kedua Rusia di Moskow. Di sana, Bokova bertemu  Presiden Kuba Raul Castro dan Pemimpin Cina Xi Jinping.

Menanggapi hal itu, juru bicara Bokova mengeluarkan pernyataan tegas dan bersikeras bahwa Bokova hanya mengunjungi Rusia pada lima kesempatan sejak menjabat Direktur Jenderal UNESCO.Mengenai pemalsuan CVnya, juru bicara Bokova tidak memberikan jawaban.

DAILY MAIL | NIKOLAUS HARBOWO (Magang) | MARIA RITA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

12 jam lalu

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa bertemu setelah Rusia mengakui dua wilayah yang memisahkan diri di Ukraina timur sebagai entitas independen, di New York City, AS 21 Februari 2022. REUTERS/Carlo Allegri
Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

Kementerian Luar Negeri RI menyoroti gagalnya PBB mensahkan keanggotaan penuh Palestina.


Dimulai Hampir Setengah Abad Lalu, Ini 4 Fakta di Balik Sanksi Terhadap Iran

21 jam lalu

Iran: Sanksi Dicabut atau Tak Ada Kesepakatan Nuklir
Dimulai Hampir Setengah Abad Lalu, Ini 4 Fakta di Balik Sanksi Terhadap Iran

Sanksi ekonomi Iran telah dimulai hampir setengah abad lalu.


Negara di Dunia Bela UNRWA ketika Israel Tuntut Penghentian Dana

1 hari lalu

Foto yang dirilis pada 15 Februari 2024 menunjukkan sebuah lubang besar di pusat kesehatan UNRWA yang hancur akibat serangan Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Gaza. UNRWA menyebut bahwa data terbaru menunjukkan 84 persen dari seluruh fasilitas kesehatan di Gaza telah mengalami dampak langsung dari serangan-serangan yang terus berlangsung. UNRWA/Handout via REUTERS
Negara di Dunia Bela UNRWA ketika Israel Tuntut Penghentian Dana

Philippe Lazzarini mengatakan saat ini ada "kampanye berbahaya" oleh Israel untuk mengakhiri operasi UNRWA di Gaza.


Tim Khusus PBB Sebut Iran dan Israel Sama-sama Langgar Hukum Internasional

2 hari lalu

Tim Khusus PBB Sebut Iran dan Israel Sama-sama Langgar Hukum Internasional

Lima orang pelapor khusus PBB menilai Iran dan Israel sama-sama melanggar hukum internasional dalam serangan berbalas baru-baru ini.


Kepala BMKG Beberkan Sejumlah Hambatan Skema Peringatan Dini Bencana di Forum PBB

2 hari lalu

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menghadiri 2nd Stakeholders Consultation Meeting, the 10th World Water Forum di Bali, Kamis, 12 Oktober 2023. (BMKG)
Kepala BMKG Beberkan Sejumlah Hambatan Skema Peringatan Dini Bencana di Forum PBB

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati membahas masalah kesenjangan sistem peringatan dini bencana di forum UN OCean Decade di Spanyol.


Israel Diduga Menghalang-halangi Investigasi Pelanggaran HAM dalam Serangan 7 Oktober

3 hari lalu

Anak-anak Palestina bermain di tengah reruntuhan taman yang hancur akibat serangan militer Israel, saat Idul Fitri, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Kota Gaza 11 April 2024. REUTERS/Mahmoud Issa
Israel Diduga Menghalang-halangi Investigasi Pelanggaran HAM dalam Serangan 7 Oktober

Komisi penyelidikan independen terhadap pelanggaran HAM di Israel dan Palestina menuding Israel menghalangi penyelidikan terhadap serangan 7 Oktober oleh Hamas.


PBB Khawatir Israel Bakal Bidik Fasilitas Nuklir Iran sebagai Serangan Balasan

3 hari lalu

Kepala IAEA, Rafael Grossi. Reuters
PBB Khawatir Israel Bakal Bidik Fasilitas Nuklir Iran sebagai Serangan Balasan

Kepala pengawas nuklir PBB mengatakan pada Senin khawatir mengenai kemungkinan Israel menargetkan fasilitas nuklir Iran.


Kementerian Luar Negeri Iran: Serangan Balasan Tehran ke Israel bagian dari Membela Diri

5 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Iran: Serangan Balasan Tehran ke Israel bagian dari Membela Diri

Kementerian Luar Negeri Iran sebut Iran berhak membela diri dari serangan Israel seperti yang diatur dalam pasal 51 Piagam PBB


PBB Mengutuk Serangan Drone dan Rudal Iran ke Israel

5 hari lalu

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres tiba di bandara Al Arish, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Mesir, 20 Oktober 2023. REUTERS/Amr Abdallah Dalsh
PBB Mengutuk Serangan Drone dan Rudal Iran ke Israel

Sekretaris Jenderal PBB mengutuk keras serangan udara Iran terhadap Israel, mengatakan kawasan Timur Tengah dan dunia "tidak mampu" berperang lagi.


Komite PBB Gagal Sepakati Usulan Keanggotaan Palestina

6 hari lalu

Bendera Palestina berkibar di samping bendera PBB untuk pertama kali di Markas Besar PBB di Manhattan, New York, 1 Oktober 2015. Sidang majelis Umum PBB menyetujui keputusan untuk mengibarkan bendera Palestina dan Vatikan. REUTERS/Andrew Kelly
Komite PBB Gagal Sepakati Usulan Keanggotaan Palestina

Komite Penerimaan Anggota Baru Dewan Keamanan PBB gagal mencapai kesepakatan terkait permohonan keanggotaan penuh Palestina