TEMPO.CO, Jakarta - Jamal Hakrush menjadi warga keturunan Arab muslim pertama yang dilantik sebagai deputi komisaris di kepolisian Israel. Posisi yang ditempati Jamal merupakan karier tertinggi yang pernah dicapai warga Arab muslim di kepolisian negara itu.
Jamal Hakrush, yang berasal dari Desa Galilee, Kafr Kanna, bakal bertugas mengawasi peredaran senjata ilegal yang ada di negara itu. Apalagi selama ini masyarakat Arab di Israel juga kehilangan kepercayaan terhadap kepolisian.
Juru bicara kepolisian Israel, Luba Samri, dalam situs Timesforisrael mengatakan Jamal memenuhi kualifikasi dan punya banyak prestasi. "Dia kandidat yang tepat untuk menduduki posisi itu," ucap Luba Samri.
Dari catatan Komisi Hak Asasi Manusia, seperlima penduduk muslim di Israel sering mengeluh karena kepolisian tak melindunginya. Kepolisian Israel juga dinilai tidak memberikan pelayanan kepada warga miskin.
Sebuah organisasi hak asasi manusia telah menerbitkan laporan yang menyoroti diskriminasi perlindungan terhadap warga keturunan Arab di Israel. Organisasi itu berpendapat, warga keturunan Arab menghadapi banyak kesulitan.
Saat ini Jamal Hakrush akan bertanggung jawab mengawasi divisi yang baru dibentuk untuk meningkatkan jumlah polisi dari Arab. Israel berniat membenahi keamanan di kawasan tempat tinggal warga keturunan Arab.
Dia secara resmi dilantik sebagai deputi komisaris pada Rabu, 13 April 2016. Komisaris Polisi Roni Alsheich ikut menghadiri pelantikannya. Roni Alsheich meminta Jamal Hakrush berupaya menghentikan peredaran senjata ilegal yang jatuh ke tangan masyarakat keturunan Arab.
Jamal Hakrush juga diberi tanggung jawab mengurangi kekerasan dalam rumah tangga, apalagi di sana tingkat pembunuhan dan kejahatan lain meningkat. Saat ini pemerintah Israel akan merekrut 1.300 petugas baru dan membangun beberapa pos polisi baru di pusat-pusat penduduk keturunan Arab.
BBC | AVIT HIDAYAT