TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Cyprus memastikan pembajak pesawat EgyptAir, Seif Eldin Mustafa, menggunakan sabuk bom palsu.
Menteri Luar Negeri Cyprus Ioannis Kasoulides mengatakan sabuk yang dikatakan pembajak sebagai bahan peledak hanya berisi pelindung telepon seluler atau casing ponsel.
"Setelah memeriksa sabuk, petugas menemukan sabuk itu tidak berisi bahan peledak, melainkan casing handphone yang dibuat sedemikian rupa untuk memberi kesan seperti bahan peledak," ucap Kasoulides, seperti dilansir ABC News pada 30 Maret 2016.
Baca juga: Terkuak: Pembajakan Egypt Air Cuma Gara-gara Wanita
Selain itu, Kasoulides menuturkan pemeriksaan di dalam badan pesawat selama lebih dari satu jam dengan melibatkan anjing pelacak dan ahli bom juga tidak menemukan bahan peledak apa pun.
Mesir juga mengkonfirmasi bahwa sabuk tersebut adalah sabuk peledak palsu, selain merilis CCTV untuk membuktikan bahwa pemeriksaan menyeluruh telah dilakukan keamanan bandara.
Tak lama setelah pesawat lepas landas dari Alexandria pada Selasa pagi kemarin menuju Kairo, pembajak mengancam meledakkan sabuk peledak, memaksa kapten mengalihkan penerbangan ke Larnaca di Cyprus. Airbus A320 itu membawa 55 penumpang, 7 awak, dan 1 petugas keamanan.
Mustafa telah diamankan kepolisian Cyprus. Pria itu langsung diperiksa selama dua menit sebelum dibawa untuk diinterogasi, terutama terkait dengan motivasi pembajakannya.
Kepolisian Siprus juga memastikan tidak ada kaitan antara aksi Mustafa dan serangan terorisme.
BBC | ABC NEWS | YON DEMA