TEMPO.CO, Ankara - Turki, Rabu, 23 Maret 2016, mengatakan pemerintahannya telah menahan dan mendeportasi salah seorang dari dua tersangka pelaku serangan bom di lapangan terbang Brussels.
"Otoritas Belgia mengabaikan peringatan Turki, dia adalah teroris asing," tulis Al Jazeera mengutip keterangan pejabat Turki, Kamis, 24 Maret 2016.
Baca juga: Ini Pesan Terakhir Pelaku Teror di Brussels
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan pihak berwenang Turki menahan Brahim el-Bakraoui pada Juni 2015 di Gaziantep, dekat perbatasan Suriah. Selanjutnya, dia dideportasi ke Belanda berdasarkan permintaannya.
"Kami melaporkan pendeportasian itu ke kedutaan besar Belgia di Ankara pada 14 Juli 2015, namun, belakangan, dia dibebaskan," kata Erdogan kepada wartawan di Ankara.
"Meskipun kami telah memperingatkan bahwa orang ini adalah seorang teroris asing, pihak berwenang Belgia tidak bisa mengidentifikasi hubungan orang tersebut dengan terorisme."
Baca juga: Cerita Para Korban Tiga Ledakan Bom di Brussels
Erdogan tidak tahu bagaimana Bakraoui dipindahkan dari Belanda lalu ke Belgia yang kemudian terjadi ledakan menewaskan 31 orang dan melukai 270 lainnya. Ledakan terjadi di lapangan terbang ibu kota dan sebuah stasiun Metro pada Selasa pagi, 22 Maret 2016, waktu setempat.
Belgia tidak memberikan tanggapan atas pernyataan Erdogan. Saat ini petugas keamanan sedang aktif memburu seorang tersangka yang tampak bersama Bakraoui dan orang lain yang dicurigai sebagai pelaku bom bunuh diri saat mereka mengebom lapangan terbang Brussels.
AL JAZEERA | CHOIRUL AMINUDDIN