TEMPO.CO, Washington - Calon Presiden Amerika Serikat dan senator Texas, Ted Cruz, mengatakan sudah saatnya aparat keamanan menegakkan hukum untuk berpatroli dan mengamankan kawasan muslim guna merespons serangkaian serangan mematikan di Belgia.
Cruz, yang berusaha menjadi satu-satunya nomine Partai Republik dalam pertarungan memperebutkan kursi Presiden Amerika Serikat, mengatakan dalam sebuah pernyataan, Selasa, 22 Maret 2016, pihak berwenang harus menerapkan kebijakan sebelum kawasan yang dihuni muslim itu menjadi radikal.
"Kami menginginkan arus pengungsi dari beberapa negara yang dihuni kelompok al-Qaeda dan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) segera dihentikan," kata Cruz.
Dalam sebuah pernyataan terpisah di laman Facebook, Cruz berujar, "Islam radikal berperang melawan kita. Dan atas nama kebenaran, kita tidak pernah bisa berharap mengalahkan kejahatan mereka selama kita menolaknya."
Sebagaimana dikutip televisi Fox News, dia menuturkan, "ISIS mendeklarasikan jihad di Eropa dan Amerika Serikat. Kelompok itu mendeklarasikan niatnya membunuh sebanyak mungkin orang-orang tidak berdosa."
Pada Selasa, 22 Maret 2016, terjadi insiden ledakan bom menghantam ibu kota Belgia, Brussels, yang menewaskan lebih dari 30 orang dan melukai sekitar 200 korban lain. ISIS mengaku bertanggung jawab atas ledakan bom di lapangan terbang Belgia dan sebuah stasiun kereta api bawah tanah.
AL JAZEERA | CHOIRUL AMINUDDIN