TEMPO.CO, Washington, DC - Gedung Putih menolak pertemuan Presiden Barack Obama dengan pemimpin veteran Kuba, Fidel Castro, selama kunjungan Presiden Amerika Serikat itu ke Kuba.
Pembantu senior kebijakan luar negeri Obama, Ben Rhodes, mengatakan kedua pemerintah tidak meminta pertemuan diadakan antara Obama dan pemimpin berusia 89 tahun itu.
"Dalam kunjungan ini, kami tidak berencana bertemu dengan Fidel Castro. Kami tidak meminta pertemuan diadakan dan pihak Kuba juga tidak," kata Rhodes, seperti dilansir The Indian Express, Selasa, 22 Maret 2016.
Castro jarang terlihat di depan publik belakangan ini dan, ketika direkam dalam media, ia tampil dengan kursi roda. Saat itu Castro bertemu dengan Presiden Venezuela Nicolas Maduri, yang mengunjungi kepulauan tersebut pekan lalu.
Sebelumnya, dalam wawancara dengan stasiun televisi ABC, Obama mengatakan ia bersikap terbuka soal rencana pertemuan itu.
"Jika kesehatannya baik, yang memungkinkan kami bertemu, saya senang bertemu dengannya," ujar Obama. Ia menyebutkan pertemuan itu hanya sebagai simbol pengakhiran atau penutup bab Perang Dingin dalam sejarah kedua negara. “Tapi saya tidak yakin dengan tingkat kesehatan beliau.”
Kunjungan tiga hari Presiden Obama ke Kuba ini merupakan yang pertama kali dalam 88 tahun terakhir. Kunjungan tersebut merupakan puncak dari hubungan diplomatik yang diumumkan kedua pemimpin pada Desember 2014, yang mengakhiri era Perang Dingin, yang dimulai ketika revolusi Kuba menggulingkan pemerintah pro-Amerika pada 1959.
Dalam kunjungan bersejarah ini, ada enam agenda utama yang akan dijalani Obama, termasuk pertemuan dengan pemimpin gereja Katolik, bertemu dengan Presiden Raul Castro, rapat dengan sektor swasta, berpidato di Havana, bertemu dengan para pembangkang, dan menyaksikan pertandingan bisbol.
THE INDIAN EXPRESS | WASHINGTON POST | YON DEMA