TEMPO.CO, Havana - Pengawalan ketat diberikan kepada Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, saat tiba di Kuba pada Minggu, 20 Maret 2016, dalam sebuah kunjungan bersejarah.
Kunjungan itu membuka lembaran baru hubungan Amerika Serikat dengan pemerintah komunis Kuba setelah permusuhan selama beberapa dekade dalam Perang Dingin.
Pesawat Air Force One dengan tulisan 'United States of America' di badan pesawat mendarat di Bandara Internasional Jose Marti di Havana. Dalam kunjungan itu, Obama ditemani istrinya, Michelle, serta kedua anaknya, Sasha dan Malia.
Melangkah turun ke karpet merah dalam hujan gerimis, Obama dan keluarganya disambut Menteri Luar Negeri Kuba Bruno Rodriguez, pejabat tertinggi pemerintah Kuba yang hadir.
"Ini adalah kesempatan bersejarah untuk terlibat langsung dengan rakyat Kuba," kata staf Obama di Kedutaan Amerika Serikat yang baru dibuka kembali, seperti dilansir Reuters, Senin, 21 Maret 2016.
Seperti dilansir dari laman Channel News Asia, polisi berpakaian preman dilaporkan membanjiri ibu kota Havana, sedangkan para pekerja sibuk menambal jalan berlubang. Poster selamat datang menampilkan gambar Obama bersama Castro terpampang di Old Havana, tempat Obama akan mampir pada Minggu sore, tak lama setelah mendarat.
Masyarakat Kuba berdiri di jalan-jalan menyaksikan iring-iringan Obama di pusat kota Havana dari balkon dan halaman belakang rumah mereka. Mereka berusaha melihat langsung Obama di tengah hantaman hujan deras dan pengawalan keamanan yang ketat sambil meneriakkan "Viva Obama, Viva Fidel."
Upacara penyambutan resmi akan diadakan Senin, 21 Maret 2016, ketika Obama bertemu Presiden Raul Castro di Istana Presiden.
Kunjungan tiga hari Presiden Amerika Serikat Obama ke Kuba ini merupakan yang pertama dalam waktu 88 tahun. Kunjungan ini merupakan puncak dari hubungan diplomatik yang diumumkan kedua pemimpin pada Desember 2014, mengakhiri perdebatan era Perang Dingin yang dimulai ketika revolusi Kuba menggulingkan pemerintah pro-Amerika pada 1959.
Obama menolak kebijakan Amerika yang telah sekian lama meminggirkan Kuba. Namun masih ada hambatan besar untuk membuat hubungan itu kembali normal, dan kritikus menggambarkan kunjungan Obama itu sebagai “tidak matang”.
Dalam kunjungan bersejarah ini, terdapat enam agenda utama yang akan dijalani Obama, termasuk pertemuan dengan gereja Katolik, bertemu Presiden Raul Castro, rapat dengan sektor swasta, berpidato di Havana, bertemu para pembangkang, dan yang terakhir adalah menyaksikan pertandingan baseball.
TIME | CHANNEL NEWS ASIA | REUTERS | YON DEMA