TEMPO.CO, Kuala Lumpur - Badan Pusat Koordinasi Gabungan (JACC), Rabu, 16 Maret 2016, mengatakan potongan puing yang ditemukan di Pulau Reunion, Prancis, tidak mungkin milik pesawat MH370 Malaysia Airlines (MAS).
JACC mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pejabat dari Malaysia terus-menerus berdiskusi dengan otoritas Prancis mengenai puing-puing tersebut.
Pada 6 Maret 2016, sebuah potongan sayap pesawat ditemukan di Pulau Reunion oleh Johny Begue. Ia sebelumnya pernah mengaku menemukan potongan mirip dengan sayap MH370 dan telah diakui pihak maskapai penerbangan.
Mengenai dua potongan puing yang juga ditemukan di Mozambik oleh warga Amerika Serikat dan Afrika Selatan pekan lalu, JACC mengatakan puing-puing tersebut akan dikirim ke laboratorium Biro Keselamatan Transportasi Australia di Canberra.
"Kedua puing itu akan diuji penyelidik dari Australia dan Malaysia bersama ahli dari Boeing untuk mengkonfirmasi kebenaran benda tersebut milik pesawat MH370," katanya dalam sebuah pernyataan.
Boeing 77 milik Malaysia Airlines hilang dari jejak layar radar pada 8 Maret 2014 dengan membawa 239 penumpang. JACC mengatakan mereka telah mengitari lebih dari 90 ribu kilometer permukaan laut guna mencari bangkai pesawat.
MALAYSIA KINI | CHOIRUL AMINUDDIN