TEMPO.CO, Kremlin - Pejabat Rusia melontarkan kritik kepada tim medis di Amerika Serikat terkait kurangnya komunikasi atas kematian Mikhail Lesin, bekas penasehat media Presiden Vladimir Putin, tahun lalu.
"Kami menaruh perhatian ketika tim medis AS menyampaikan laporan pada Kamis, 10 Maret 2016, mengenai luka-luka yang diperoleh korban," tulis BBC mengutip keterangan pejabat Rusia.
Lesin, 57 tahun, ditemukan tewas di hotel Dupont Circle di AS empat bulan lalu. Menurut pejabat AS yang terlibat dalam penyelidikan, kematian Lesin akibat luka serius di bagian kepala. Namun tim medis mengatakan, penyebab kematiannya tidak jelas.
Sementara itu sejumlah media di Rusia melaporkan bahwa penyebab kematian Lesin diduga akibat serangan jantung. Dia merupakan salah seorang tokoh yang sangat berpengaruh di media Rusia.
Kedutaan besar Rusia di Washington mengatakan kepada BBC, pihaknya menaruh perhatian besar terhadap cedera serius yang menimpa Lesin sebagaimana dilaporkan oleh tim kesehatan AS pada Kamis, 10 Maret 2016.
Baca Juga:
"Kami berulang kali meminta laporan terbaru hasil investigasi tim penyelidik mengenai kematian Lesin, tetapi kenyataannya tidak diberikan," kata Yuri Melnik, bagian penerangan di kedutaan Rusia.
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengatakan, tidak ada informasi detail mengenai kasus kmatian Lesin yang diberikan kepada Moskow melalui bebagai saluran. "Kami berharap segera mendapatkan laporan rinci," ucapnya.
Kepala tim kesehatan Washington DC menjelaskan, Lesin juga mengalami luka akibat pukulan benda tumpul di leher, bagian tubuh atas, lengan dan kaki. Namun dia tidak bisa menyimpulkan mengenai luka-luka yang didapat Lesin.
Juru bicara kepolisian, Dustin Sternbeck, mengatakan, kasusnya masih dalam penyelidikan sebagaimana dilaporkan Washington Post. Adapun New York Times melaporkan, luka-luka yang diperoleh Lesin itu akibat kejadian sebelum dia kembali ke hotel.
BBC | CHOIRUL AMINUDDIN