TEMPO.CO, Teheran - Televisi pemerintah Iran melaporkan sebuah peluru kendali (rudal) ditembakkan dari ruang bawah tanah (silo). Presenter televisi tersebut mengatakan itu adalah rudal jarak menengah Qiam-1, dan uji coba berlangsung pada Selasa dinihari, 8 Maret 2016.
Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran menembakkan beberapa rudal balistik. Laporan mengatakan tentara menembakkan beberapa rudal dari silo melewati negara. "Rudal-rudal menghantam target sejauh 700 kilometer," kata Brigadir Jenderal Amir Ali Hajizadeh, komandan IRGC, seperti dikutip dari laman Reuters.
Uji coba dianggap melanggar resolusi PBB serta mengundang kemarahan dan respons diplomatik negatif dari Amerika Serikat.
Dua bulan lalu, Washington memberlakukan sanksi terhadap bisnis dan perorangan Iran terkait dengan program rudal Iran. Sanksi diberikan setelah pada Oktober 2015 Iran melakukan uji coba rudal jarak menengah yang diberi nama Emad.
Juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Mark Toner mengatakan Washington akan meninjau insiden tersebut. Jika benar, kasus itu akan diteruskan ke Dewan Keamanan PBB dan diputuskan sanksi yang tepat.
"Kami juga terus menerapkan perangkat unilateral kami melawan ancaman dari program rudal Iran," kata Toner.
REUTERS | MECHOS DE LAROCHA