Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ini Jurus Al-Azhar Mesir Tangkal Radikalisme Islam

image-gnews
Grand Syekh Al-Azhar Prof. Dr. Syekh Ahmad Muhammad Ahmad Ath-Thayyeb. id.wikipedia.org
Grand Syekh Al-Azhar Prof. Dr. Syekh Ahmad Muhammad Ahmad Ath-Thayyeb. id.wikipedia.org
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Rektor Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir Syekh Ahmad Muhammad Ahmad Ath-Thayyeb mengatakan pemahaman Islam radikal bisa ditangkis lewat pendidikan. Sebagai Imam Besar Al-Azhar, Ath-Thayyeb menyerukan kepada segenap umat muslim untuk menyebarkan Islam yang toleran dan cinta damai.

Hal itu dikatakan Ath-Thayyeb ketika berkunjung ke Indonesia pada medio Februari silam. Di sela kunjungannya ke berbagai pihak, antara lain Presiden Joko Widodo, Majelis Ulama Indonesia, dan Pondok Modern Darussalam Gontor di Ponorogo, Jawa Timur, Ath-Thayyeb menerima wartawan Tempo Tito Sianipar, Eko Widianto, dan Mohammad Syarrafah di Malang, Jawa Timur.

Berikut ini petikan wawancaranya.

Seperti apa kontribusi Universitas Al-Azhar terhadap perkembangan umat Islam?
Universitas Al-Azhar sejak lebih dari seribu tahun lalu sudah menjadi tujuan putra-putri muslim dari berbagai penjuru dunia. Menjadi tujuan para pencari ilmu dari berbagai penjuru dunia. Sekarang mahasiswa asing lebih dari 40 ribu orang. Para pelajar itu adalah duta Al-Azhar di negara mereka. Mereka telah berkontribusi atas kebangkitan negara mereka. Ada yang menjabat posisi penting di negara tersebut. Tentu saja kami berharap mereka melindungi negara mereka dari pemikiran ekstrem radikal dan pemikiran menyimpang lainnya. Karena itu, kami, Al-Azhar, membentuk ikatan alumnus Al-Azhar Internasional untuk mengkoordinasi berbagai upaya yang dilakukan oleh alumnus dan kami memberikan dukungan berupa bantuan bagi mereka dalam menjalankan berbagai misi Al-Azhar.

Kami juga bekerja sama dengan Majelis Hukama Al-Muslimin mengirimkan kafilah perdamaian ke berbagai negara. Para kafilah ini menjalin hubungan dengan muslim dan nonmuslim untuk memastikan dan menegaskan bahwa pemikiran ekstrem radikal itu bukan bersumber dari agama Islam. Sebab, Islam adalah agama yang moderat, agama yang memberikan kemudahan, mengajak harmoni, dan toleran. Nah, Indonesia termasuk negara yang menjadi sasaran kafilah perdamaian, karena kami merasakan ada bahaya yang sedang mengancam Indonesia, yaitu berupa perang pemikiran dan kebudayaan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Apa tujuan utama Majelis Hukama Al-Muslimin?
Sejak berdiri pada Juli 2014, sebagai organisasi internasional yang independen, bertujuan mengukuhkan perdamaian di dunia Islam. Sejak saya memimpin organisasi ini, kami bersama para ulama berupaya menghentikan kekacauan dan peperangan yang terjadi di banyak negara Islam akhir-akhir ini. Kami juga berupaya menghindari konflik dan perpecahan serta menghentikan krisis dan memadamkan kebakaran yang disebabkan oleh pertikaian akibat paham kelompok syarak, yang terkait dengan agama, aliran, dan sekte.

Kami di majelis ini juga sepakat bahwa tubuh umat Islam terlalu berat untuk menanggung beban dari peperangan antarkomponen masyarakat muslim dan perlu intervensi segera untuk menghentikan pertumpahan darah. Kami juga menegaskan bahwa tujuan dari organisasi ini adalah yang sejalan dengan syariah Islam itu sendiri.

Bagaimana mencegah radikalisasi ini dari sisi pendidikan?
Pendidikan itu untuk generasi muda. Itu adalah jalan pertama untuk mencegah ekstremis. Kalau kita bisa menanamkan nilai-nilai Islam yang benar dalam diri generasi muda, berarti kita sudah memutus jalan menuju terorisme. Ide ekstrem itu tidak menemukan akal atau hati yang kosong—tempat yang bisa ditanami pemikiran yang salah. Kami di Al-Azhar sudah melakukan perubahan kurikulum, terutama di tingkat pra-universitas atau tingkat dasar menengah, sebagai upaya untuk menyelesaikan aneka problem masa kini. Tapi tetap menjaga prinsip dasar ajaran kita. Dengan cara ini, kami tidak hanya melindungi siswa-siswi Al-Azhar, tapi juga membuat mereka menjadi benteng yang melindungi masyarakat dari segala bentuk penyimpangan pemikiran.

Tito Sianipar

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

3 hari lalu

Kandidat presiden Rusia dan Presiden petahana Vladimir Putin tiba untuk berbicara setelah tempat pemungutan suara ditutup pada hari terakhir pemilihan presiden, di Moskow, Rusia, 17 Maret 2024. REUTERS/Maxim Shemetov
Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow


Dapat Ancaman dari Kelompok Radikal, Prancis Imbau Warganya Tinggalkan Pakistan

16 April 2021

Para pendukung partai politik Islam Tehreek-e-Labaik Pakistan (TLP) berlindung di tengah jet air selama protes terhadap penangkapan pemimpin mereka di Lahore, Pakistan 13 April 2021. [REUTERS / Stringer]
Dapat Ancaman dari Kelompok Radikal, Prancis Imbau Warganya Tinggalkan Pakistan

Massa kelompok Islam radikal Pakistan bentrok dengan polisi untuk memprotes penangkapan pemimpin mereka yang menuntut dubes Prancis diusir.


Prancis, Sekularisme, dan Kehati-hatian Menangani Islam Radikal

3 November 2020

Logo Te.co Blank
Prancis, Sekularisme, dan Kehati-hatian Menangani Islam Radikal

Prancis menjadi sorotan sejak peristiwa pembunuhan guru asal Paris. Penyebabnya, pernyataan mereka soal paham radikal. Diduga lost in translation.


Ini Reaksi Berbagai Politisi dan Kepala Negara Atas Terorisme di Nice

29 Oktober 2020

Petugas kepolisian berjaga di dekat lokasi terjadinya sebuah serangan yang dilakukan oleh seseorang dengan menggunakan pisau di gereja Notre Dame di Nice, Prancis, 29 Oktober 2020. Dalam serangan tersebut, petugas kepolisian memastikan dua orang tewas dan beberapa lainnya luka-luka. REUTERS/Eric Gaillard
Ini Reaksi Berbagai Politisi dan Kepala Negara Atas Terorisme di Nice

Kepala pemerintahan dan politisi dari berbagai negara bereaksi atas aksi terorisme yang terjadi Notre-dame Basilica, Nice, Prancis.


Dewan Muslim Prancis Mengecam Aksi Terorisme di Nice

29 Oktober 2020

Petugas kepolisian berjaga di dekat lokasi terjadinya sebuah serangan yang dilakukan oleh seseorang dengan menggunakan pisau di gereja Notre Dame di Nice, Prancis, 29 Oktober 2020. REUTERS/Eric Gaillard
Dewan Muslim Prancis Mengecam Aksi Terorisme di Nice

Dewan Keimanan Muslim Prancis mengutuk peristiwa teror yang terjadi di Gereja Notre-Dame Basilica, Nice Kamis ini


Presiden Prancis Emmanuel Macron Menuju Lokasi Teror di Nice

29 Oktober 2020

TIga orang dibunuh dalam aksi terorisme terbaru di Gereja Notre Dame Basilica, Nice, Prancis. Pelaku diduga seorang Muslim karena berkali-kali meneriakkan Allahu Akbar (Valery Hache/ AFP)
Presiden Prancis Emmanuel Macron Menuju Lokasi Teror di Nice

Presiden Prancis Emmanuel Macron bergegas menuju Gereja Notre Dame Basilica di Nice yang menjadi lokasi aksi teror terbaru.


Turki Akan Perkarakan Charlie Hebdo Atas Karikatur Erdogan

29 Oktober 2020

Presiden Turki Tayyip Erdogan berpidato di Istanbul, Turki, 21 Agustus 2020. [Murat Cetinmuhurdar / PPO / Handout via REUTERS]
Turki Akan Perkarakan Charlie Hebdo Atas Karikatur Erdogan

Pemerintah Turki menyatakan akan mengambil jalur hukum atas perkara karikatur Recep Tayyip Erdogan di majalah Charlie Hebdo


Prancis Balas Kecaman Turki Soal Karikatur Erdogan di Charlie Hebdo

29 Oktober 2020

Pendukung dan aktivis Islami Oikya Jote, sebuah partai politik Islam, ambil bagian dalam protes yang menyerukan boikot produk Prancis dan mencela Presiden Prancis Emmanuel Macron di Dhaka, Bangladesh, 28 Oktober 2020. Pernyataan Macron dikeluarkan setelah peristiwa pemenggalan terhadap seorang guru bernama Samuel Paty di Prancis. REUTERS/Mohammad Ponir Hossain
Prancis Balas Kecaman Turki Soal Karikatur Erdogan di Charlie Hebdo

Pemerintah Prancis merespon kecaman Turki perihal karikatur Presiden Recep Tayyip Erdogan di sampul halaman majalah satir Charlie Hebdo.


Presiden Iran Ikut Komentari Masalah Charlie Hebdo, Turki, dan Prancis

29 Oktober 2020

Presiden Iran Hassan Rouhani menghadiri pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di sela-sela sidang Dewan Ekonomi Tertinggi Eurasia Di Yerevan, Armenia 1 Oktober 2019. [Sputnik / Alexei Druzhinin / Kremlin via REUTERS]
Presiden Iran Ikut Komentari Masalah Charlie Hebdo, Turki, dan Prancis

Presiden Iran Hassan Rouhani ikut berkomentar soal ketegangan antara Prancis dan Turki yang dipicu oleh karikatur Nabi Muhammad dari Charlie Hebdo


Emmanuel Macron Mau Perkuat Hukum Sekuler Prancis untuk Lawan Islam Radikal

6 Oktober 2020

Presiden Prancis Emmanuel Macron terlihat berbicara kepada bangsa tersebut tentang wabah penyakit coronavirus (COVID-19), 16 Maret 2020. [REUTERS / Eric Gaillard / Illustration]
Emmanuel Macron Mau Perkuat Hukum Sekuler Prancis untuk Lawan Islam Radikal

Emmanuel Macron akan mengusulkan rancangan undang-undang yang akan menguatkan penegakan sekuler untuk melawan Islam radikal.