TEMPO.CO, Gaza- Pengelola kebun binatang Khan Younis yang terletak di Jalur Gaza, Palestina telah membiarkan hewan mati dan membusuk di kandang selama berlangsung pertempuran Israel-Palestina.
Manajer proyek dari kelompok kesejahteraan hewan internasional Four Paws, Amir Khalil, menyebut situasi kebun binatang Han Younis paling mengerikan di dunia."Ini bukan kebun binatang. Ini penjara," kata Khalil dikutip dari laman Mirror, Senin, 7 Maret 2016.
Baca juga: Ini Permintaan Presiden Palestina di KTT OKI 2016
Mohammed Owaida, pengelola kebun binatang Han Younis menegaskan tidak ada masalah dengan persediaan makanan. Menurutnya para penjaga kebun binatang takut merawat hewan sementara di sekitar kebun terjadi perang dan pembunuhan.
Serangan roket Israel dalam tiga minggu, Owaida tidak bisa mengakses kebun binatang, sehingga banyak hewan mati kelaparan.
Owaida kemudian membalsem hewan-hewan yang tewas dan mengembalikan mereka ke kandang. "Ide mumi hewan dimulai setelah perang Gaza karena sejumlah hewan seperti singa, harimau, monyet dan buaya mati," ujarnya.
Baca juga: Kisah Dubes RI Hampir Diamuk Massa di Perbatasan Palestina
Owaida pertama kali membuka kebun yang juga dikenal dengan sebutan 'South Forest Park' pada 2007. Dia kehilangan beberapa hewan selama serangan militer Israel terhadap Hamas yang dimulai pada Desember 2008.
Khan Younis adalah satu dari lima kebun binatang di Jalur Gaza, daerah berpenduduk 1.7 juta orang.
Setahun sebelumnya, 2009, kebun binatang lain di Kota Gaza mengecat keledai dengan garis-garis putih hitam agar terlihat seperti zebra untuk menggantikan dua zebra yang meninggal kelaparan.
MIRROR.CO.UK | MECHOS DE LAROCHA