TEMPO.CO, Gaza - Pasukan Israel menghancurkan puluhan bangunan milik warga Palestina, termasuk sekolah di sebelah utara Tepi Barat, pekan ini. Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa, kebijaksanaan Israel tersebut menyebabkan sepuluh keluarga kehilangan tempat tinggal.
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada Jumat, 4 Maret 2016, Koordinator Bantuan Pembangunan dan Kemanusiaan PBB mengatakan pembongkaran bangunan tersebut berlangsung pada Rabu, 2 Maret 2016, di Desa Khirbet Tana, selatan Nablus, Tepi Barat.
Lembaga ini menerangkan, jumlah semua bangunan yang dihancurkan 41 gedung, yang mengakibatkan 36 warga Palestina—termasuk anak-anak—kehilangan tempat tinggal. "Pembongkaran ini seperti yang terjadi pada 2009."
Khirbet Tana dihuni sekitar 250 warga yang pekerjaannya menggembala domba dan bercocok tanam. Mereka sangat bergantung pada lahan di sana untuk menggembalakan hewan ternak karena tak memiliki pilihan lain.
"Kawasan ini dinyatakan sebagai lokasi latihan menembak sehingga warga dilarang mendirikan bangunan di sini dan berulang kali terjadi pembongkaran bangunan, terakhir pada 9 Februari 2016," demikian pernyataan lembaga PBB ini.
Nickolay Mladenoc, koordinator khusus PBB untuk proses perdamaian Timur Tengah, mengatakan rata-rata jumlah bangunan yang dirobohkan bulan lalu lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya.
"Sejak awal 2016, Israel telah merobohkan bangunan milik warga Palestina rata-rata 29 per minggu, rata-rata tiga kali seminggu pada 2015," ujarnya.
AL JAZEERA | CHOIRUL AMINUDDIN