TEMPO.CO, Washington - Keberadaan persembunyian Osama bin Ladin dilacak melalui alat yang ditanam pada mulut istrinya. Detail mengenai sepak terjang istri pemimpin al-Qaeda itu diketahui melalui surat kedua yang dirilis pada Selasa, 1 Maret 2016, dan dokumen lain yang disita pada Mei 2011 ketika pasukan komando khusus Amerika Serikat menyerbu kompleks rahasia Bin Laden di Abbottabad, Pakistan.
Surat itu juga berisi mengenai keretakan Bin Laden dengan kelompok militan yang ingin mendirikan negara Islam serta tentang peringatan kesepuluh serangan 11 September 2001 di Amerika Serikat.
Baca juga: Dokumen al-Qaeda, Osama bin Laden: Negara Islam Akan Hancur
Pada surat yang ditujukan kepada seorang istrinya yang tinggal di Iran, Bin Laden menunjukkan kekhawatirannya mengenai kondisi gigi istrinya. Sebab, kemungkinan dokter gigi Iran menanam alat pelacak pada mulut istrinya.
"Istriku tercinta," tulis Bin Laden mengawali suratnya. "Perlu saya katakan, kamu telah pergi ke dokter gigi di Iran dan kemungkinan ada sesuatu yang ditanamkan pada dirimu. Saya mohon ceritakan secara detail, ada kecurigaan dari saudara-saudara, kemungkinan ada chip yang ditanamkan pada dirimu."
Bin Laden melanjutkan, dokter di Iran mungkin menggunakan jarum suntik yang diperbesar untuk menanamkan chip tersebut. "Ukuran chip itu sebesar biji gandum," kata Bin Laden. Dia meminta istrinya mengingat kembali kapan pergi memperbaiki gigi dan mengoperasinya. Pada surat lain, Bin Laden memperingatkan mengenai bagaimana cara menyimpan uang dengan aman.
Baca juga: Osama bin Laden Pernah Kirim Surat ke Warga AS, Ini Pesannya
"Hal yang paling penting adalah jangan menggunakan koper bila ingin mengirimkan uang karena bisa jadi akan dipasangi chip pelacak di dalamnya," tulis bin Laden dalam sepucuk surat. Dia melanjutkan, pengiriman bantuan keuangan harus dengan kendaraan, tapi mesti menunggu hari berawan untuk menghindari pelacakan pesawat tak berawak alias drone Amerika Serikat.
Ada satu dokumen yang ditandatangani dan ditulis tangan. Agen rahasia Amerika menduga surat tersebut ditulis sebelum keberangkatan Bin Laden dari Sudan pada 1996. Dia mengakui dana sebesar Rp 387 miliar itu ditujukan untuk para kerabatnya guna berjihad di jalan Allah.
Belum begitu jelas bagaimana Bin Laden memiliki akses pada uang sebesar itu jika dia ingin membagikan kepada seseorang. Adapun ayah Bin Laden adalah seorang pengusaha perusahaan konstruksi yang sukses di Arab Saudi.
ALBUQUERQUE JOURNAL | CHOIRUL AMINUDDIN