TEMPO.CO, Washington DC - Donald Trump dan Hillary Clinton hampir dipastikan akan mewakili partainya masing-masing setelah kemenangan yang diraih keduanya pada pemilihan pendahuluan Super Tuesday.
Dalam perhitungan sementara, Trump yang bersaing untuk mendapat dukungan dari Republik menuju Gedung Putih menang di enam dari sebelas negara bagian pada perhelatan pemilihan pendahuluan Super Tueday pada 1 Maret 2016.
Baca juga: Super Tuesday, Hillary dan Donald Trump di Posisi Puncak
Taipan properti Amerika Serikat tersebut menang di Virginia, Georgia, Tennessee, Arkansas, Massachusetts, dan Alabama. Sementara saingannya, Ted Cruz, memenangkan Oklahoma dan negara bagian asalnya, Texas.
Dalam pidato kemenangannya pada Selasa malam, Trump, 69 tahun, mengatakan dia telah memperluas basis Republik dan tidak lupa menyinggung soal calon terkuat dari Demokrat, Hillary Clinton.
"Saya adalah pemersatu, saya tahu orang-orang sulit untuk percaya, tapi percayalah bahwa saya pemersatu, dan akhirnya tinggal satu orang yang akan saya singkirkan, Hillary Clinton," kata Trump, seperti yang dilansir CNBC pada 2 Maret 2016.
Baca juga: Tim Sukses Clinton Siapkan 5 Langkah untuk Kalahkan Trump
Begitu juga dengan Hillary yang mengalahkan saingannya dari Demokrat, Bernie Sanders, dengan mudah di beberapa negara bagian, seperti Alabama, Arkansas, Georgia, Tennessee, dan Texas. Dia dikatakan mendapat dukungan mayoritas warga Amerika keturunan Afrika yang merupakan pendukung fanatik Presiden Barack Obama.
Dalam sambutan kemenangannya, Hillary, 68 tahun, mengatakan kemenangannya membuat Amerika akan menjadi lebih hebat, menyindir saingan terberatnya dari Republik, Trump.
Baca juga: Osama bin Laden Pernah Kirim Surat ke Warga AS, Ini Pesannya
"Amerika tidak pernah berhenti menjadi hebat! Dan ini bukan hanya sekadar retorika seperti di sisi lain," katanya untuk sorak-sorai dari pendukung di Miami.
Super Tuesday merupakan tahap pemilihan kandidat calon Presiden Amerika Serikat yang dimajukan oleh partai untuk mendapatkan suara terbanyak dari 12 negara bagian Amerika Serikat.
Para pemenang akan tampil sebagai calon partai untuk bertarung pada 8 November 2016. Pemenang dalam pertarungan itu bakal menjadi presiden untuk menggantikan Barack Obama.
CNBC | CHANNEL NEWS ASIA | YON DEMA