TEMPO.CO, New York - Amerika Serikat dan Rusia telah sampai pada sebuah kesepakatan untuk menghentikan peperangan antara pemerintah Suriah dan kelompok-kelompok penentangnya.
Proposal yang diusulkan pada Senin, 22 Februari 2016, tersebut berisi seruan kepada semua pihak yang bertikai untuk menandatangani kesepakatan, bakda Jumat, 26 Februari 2016, waktu setempat. Selanjutnya, mereka harus melakukan gencatan senjata.
Editor politik Al Jazeera, James Bays, yang melaporkan dari New York, mengatakan sumber-sumber tingkat tinggi dari sejumlah negara membenarkan ada kesepakatan damai antara kedua pemimpin gugus tugas, Rusia dan Amerika.
Amerika dan Rusia adalah pemegang gugus tugas internasional yang bekerja untuk mengurangi kekerasan di Suriah.
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Ban Ki-moon menyambut baik draf kesepakatan tersebut. "Saya berharap kesepakatan ini bisa menjadi jalan menuju terciptanya perdamaian abadi."
Perkembangan ini bisa menjadi jalan perundingan berikutnya dan kemungkinan gencatan senjata antara pemberontak dan pemerintah Suriah pimpinan Presiden Bashar al-Assad. Meski demikian, kesepakatan yang dicapai antara Amerika dan Rusia tersebut di luar Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dan Front al-Nusra, karena keduanya masuk daftar grup teroris PBB.
AL JAZEERA | CHOIRUL AMINUDDIN