TEMPO.CO, Jakarta - Korban serangan San Bernardino akan mengajukan tuntutan hukum untuk mendukung upaya pemerintah dan pengadilan Amerika Serikat memaksa Apple Inc membuka kode iPhone salah satu penyerang.
Hal itu disampaikan pengacara keluarga kepada Reuters, seperti dikutip dari laman Itv.com, Senin, 22 Februari 2016. "Mereka menjadi sasaran teroris dan mereka perlu tahu mengapa, bagaimana ini bisa terjadi," kata pengacara Stephen Larson.
Adapun Apple menyatakan akan melawan perintah pengadilan yang meminta perusahaan membantu agen Biro Investigasi Federal (FBI) membongkar kode iPhone seorang penyerang, Syed Rizwan Farook.
Farook, 28 tahun, dan pasangannya, Tashfeen Malik, 27 tahun, diketahui menembakkan senjata sehingga menyebabkan 14 orang tewas dan 21 orang lainnya menderita luka-luka. Serangan itu dilakukan pada pesta Natal di Kota San Bernardino, California, awal Desember 2015.
Larson dan keluarga akan mengajukan tuntutan itu pada awal Maret 2016. Larson menolak mengatakan berapa jumlah keluarga korban yang dia wakili.
ITV.COM | MECHOS DE LAROCHA