TEMPO.CO, Washington - Presiden Barack Obama melancarkan kritik tajam terhadap Presiden Cina Xi Jinping, Rabu, 17 Februari 2016, setelah menuding militer Cina mengerahkan baterai misil di pulau sengketa di Laut Cina Selatan.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry mengatakan pengerahan misil tersebut bertentangan dengan janji Presiden Xi saat mengunjungi Gedung Putih tahun lalu untuk menjauhi militerisasi gugusan kepulauan yang disengketakan di Laut Cina Selatan.
Sejumlah pejabat Cina, yang secara tidak langsung membenarkan atau menolak keterangan Amerika dan klaim Taiwan tentang penempatan misil tersebut, menyatakan mereka merencanakan menjaga kemampuan kekuatan pertahanan di Laut Cina Selatan.
Dari Amerika diperoleh keterangan, sejumlah pejabat di sana pada Rabu, 17 Februari 2016, membenarkan hasil jepretan satelit komersial mengenai pengerahan misil permukaan ke udara di Pulau Woody, pulau yang disengketakan beberapa negara, termasuk Taiwan dan Vietnam. Menurut rekaman satelit perusahaan ImageSat International NV, misil itu dipasang setelah 3 Februari 2016.
Menurut Amerika, yang dalam beberapa bulan ini mengritik Beijing lantaran menempatkan kapal perang dan jet tempurnya di dekat pulau sengketa, pemasangan misil tersebut akan menambah permusuhan kedua negara.
"Ketika berada di Washington, Presiden Xi berdiri di Taman Mawar bersama Presiden Obama seraya berkata bahwa Cina tidak akan melakukan militerisasi Laut Cina Selatan," ucap Kerry, Rabu. "Namun di sana ada petunjuk bahwa setiap hari ada peningkatan militerisasi. Ini perlu perhatian serius."
WSJ | CHOIRUL AMINUDDIN