TEMPO.CO, New Delhi - Perdana Menteri India Narendra Modi lewat akun Twitternya mengucapkan selamat ulang tahun kepada Presiden Ashraf Ghani, 12 Februari 2016 lalu. Kepada pemimpin negara tetangganya itu PM Modi mendoakan agar Presiden Ghani "panjang umur, sehat dan bahagia."
Namun, sayang. Ternyata hari itu bukanlah hari ulang tahun Presiden Ghani. Kesalahan itu tentu saja disaksikan oleh 18 juta pengikutnya di Twitter.
"Salam dari Munich Mr. PM. Meski hari ulang tahun saya pada 19 Mei, tapi saya tetap berterima kasih atas ucapannya," cuit Presiden Ghani yang sedang menghadiri pertemuan keamanan di Munich, Jerman.
Tentu saja hal tersebut cukup memalukan. Namun, banyak yang menyalahkan situs pencari Google. Karena di situs tersebut, hari ulang tahun Presiden Ghani tertulis 12 Februari.
Selain itu, diduga cuitan itu tidak berasal dari PM Modi, melainkan dari staf yang mengelola akun Twitternya. Media memberitakan cuitan itu ditulis oleh manajer media sosialnya, Hiren Joshi.
Menurut situs BBC, respons jawaban dari Ghani juga bukan ditulis oleh Presiden sendiri. Biasanya jika dia mencuit sendiri akan diberi tanda AG.
Kekeliruan itu menuai respons dari banyak pengguna akun Twitter. Di India terdapat lebih dari 22 juta pengguna, adapun di Afganistan 176 ribu.
INDIAEXPRESS | BBC | NATALIA SANTI