TEMPO.CO, Beirut - Flu burung telah menewaskan empat orang di Libanon sejak merebak di musim dingin pada November 2015. Keterangan tersebut disampaikan Kementerian Kesehatan kepada media, Rabu, 10 Februari 2016.
Walid Ammar, Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan Libanon, mengatakan kepada kantor berita AFP, ada empat orang positif terkena serangan virus H1N1 hingga menyebabkan kematian pada musim dingin ini.
"Kasus tersebut membutuhkan penanganan darurat pada musim dingin ini karena naik 20 persen bila dibandingkan dengan musim sebelumnya," ucapnya.
Menteri Kesehatan Wael Abu Faour menerangkan, kematian akibat serangan fatal ini menimpa seorang bocah berusia 3 tahun, perempuan 31 tahun, wanita hamil 36 tahun, dan seorang pria 58 tahun. Dia juga mengatakan kasus yang dilaporkan ke institusinya meningkat 20 persen, tapi kasus kematian akibat serangan virus H1N1 tahun lalu berjumlah lima orang.
"Solusinya adalah mengurangi penciuman, kecuali bila diperlukan," katanya sambil bercanda di depan awak media.
Kelakar Ammar itu ditujukan untuk menanggapi sebuah hashtag baru di Twitter, #KissFour, yang memperlihatkan posting-an warga Libanon berisi adegan ciuman pasangan muda-mudi, anak-anak, bahkan hewan peliharaan.
AL ARABIYA | CHOIRUL AMINUDDIN