TEMPO.CO, Hangzhou - Kasus pertama penyebaran virus Zika di Cina baru-baru ini telah ditemukan pada seorang pria berusia 34 tahun yang melakukan perjalanan ke Venezuela.
Komisi Keluarga Berencana dan Kesehatan Nasional, seperti dikutip dari laman Belfast Telegraph, menyebutkan pria dari selatan Kota Hangzhou itu dirawat di Venezuela pada 28 Januari 2016 sebelum kembali ke Cina pada 5 Februari melalui Hong Kong dan Shenzhen.
Komisi mengatakan pria telah dikonfirmasi mengidap virus Zika sejak Selasa, 9 Februari 2016, dan dirawat di Rumah Sakit Rakyat Ganxian. "Suhu badannya kini normal dan ruam pada kulit mulai menghilang," demikian pernyataan komisi.
Kantor berita nasional Cina, Xinhua, melaporkan bahwa orang yang terinfeksi itu telah dikarantina di sebuah rumah sakit di kota kelahirannya sejak 6 Februari lalu. Pria itu telah melakukan perjalanan melalui Hong Kong dan Shenzhen dalam perjalanan kembali dari Venezuela.
Kemungkinan virus tersebut menyebar di Cina sangat rendah karena saat ini sedang musim dingin dan aktivitas nyamuk berkurang, cara utama Zika menyebar.
Virus Zika menyebar dengan cepat melalui Amerika Latin. Kebanyakan orang di benua itu terkena gejala, baik ringan maupun berat. Zika diduga menjadi penyebab cacat lahir yang mengakibatkan bayi lahir dengan kepala sangat kecil.
BELFAST TELEGRAPH | REUTERS | MECHOS DE LAROCHA | YON DEMA