TEMPO.CO, Bad Aibing - Dua dari tiga kotak hitam atau perekam data kereta api yang bertabrakan di Negara Bagian Bavaria, Jerman, telah ditemukan. Kereta tersebut melaju di jalur antara Rosenheim dan Holzkirchen.
Menteri Transportasi Alexander Dobrindt mengatakan kotak hitam akan memegang kunci untuk mengetahui penyebab kecelakaan. Tabrakan kereta api ini menewaskan sedikitnya sembilan orang dan melukai puluhan lainnya. Sementara itu, 18 di antaranya berada dalam kondisi kritis.
"Gambar itu mengejutkan. Terlihat bagaimana kedua kereta telah menabrak satu sama lain. Salah satu kereta telah berpindah ke jalur yang lain," ujar Dobrindt saat konferensi pers di Bad Aibling, Bavaria, dekat dengan tempat kecelakaan itu terjadi.
Dobrindt melanjutkan, sementara ini penyidik menduga tabrakan terjadi karena posisi jalur yang berkelok. Ini membuat masinis tidak memiliki kontak mata dan tidak sempat mengerem.
Operator kereta, Meridian, adalah bagian dari perusahaan transportasi penumpang asal Prancis, Transdev. Dalam pernyataan, Transdev mengaku terkejut dengan kecelakaan serius yang tidak terduga ini. Kepala Eksekutif Transdev Jean-Marc Janaillac telah berada di lokasi kecelakaan.
Perusahaan milik negara, Deutsche Bahn, bertanggung jawab atas jalur kereta. Jalur ini memiliki sistem yang membuat kereta mengerem otomatis jika berada di jalur merah atau berbahaya.
Meridian mengoperasikan kereta, trem, dan jaringan bus di 19 negara serta mendapatkan keuntungan 6,6 miliar euro atau US$ 7,4 miliar pada 2014.
Dua kereta api bertabrakan di Bavaria, Jerman, dekat Bad Aibling, sekitar 60 kilometer sebelah tenggara Muenchen, Selasa, 9 Februari 2016. Kecelakaan menewaskan delapan orang dan melukai sekitar 100 korban.
Polisi mengatakan tim penyelamat sibuk membebaskan penumpang yang masih terperangkap di dalam gerbong kereta. Adapun polisi lainnya, melalui akun Twitter, menulis, delapan orang tewas dan 100 lainnya luka-luka. "Di antara yang cedera, 50 orang luka serius."
REUTERS| THE GUARDIAN | INGE KLARA