TEMPO.CO, Kabul - Militer Amerika Serikat akan mengerahkan ratusan tentara ke Provinsi Helmand, wilayah selatan Afganistan, setelah mendapat tekanan dari milisi Taliban. Hal itu disampaikan juru bicara militer kepada media, Selasa, 9 Februari 2016.
Langkah ini akan menjadi pengerahan pasukan terbesar Amerika Serikat di Afganistan sejak berakhirnya misi tempur Organisasi Pertahanan Atlantik Utara (NATO) di negeri itu pada 2014. Meskipun militer menegaskan tidak akan ambil bagian dalam pertempuran di Afganistan, sepertinya operasi pasukan khusus AS bakal terlibat dalam pertempuran di Helmand--kawasan yang sangat penting di Afganistan--setelah diancam Taliban.
Juru bicara militer AS di Afganistan, Kolonel Michael Lawhon, menyatakan pengerahan serdadu ini bertujuan melindungi operasi pasukan khusus AS di Helmand dan memberikan dukungan ekstra serta memberikan pelatihan bagi Korps Ke-215 Angkatan Bersenjata Afganistan.
"Misi kami masih sama, yakni melatih, menasihati, dan membantu rekan-rekan kami di Afganistan serta tidak ikut melakukan operasi tempur," kata Lawhon.
Lawhon tidak menyebutkan secara detail jumlah pasukan yang dikerahkan atau unit yang terlibat dalam pengerahan ini. Namun salah seorang pejabat senior militer AS yang tak bersedia disebutkan namanya mengungkapkan, unit yang dikirim ke Helmand berasal dari Batalion Infanteri Ke-2 dan Ke-87. "Setiap batalion terdiri atas 700-800 pasukan," ucapnya kepada koran The Guardian, Senin, 8 Februari 2016.
NWAONLINE | CHOIRUL AMINUDDIN